Bos Video Game Activision Blizzard, Bobby Kotick dipaksa mundur oleh para pegawainya. Hal ini karena adanya laporan terkait pelecehan seksual dan diskriminasi yang sudah berlangsung lama di perusahaan tersebut.
Dikutip dari CNN ada 100 pegawai Activision Blizzard yang melakukan mogok kerja dan meminta Bobby mundur sebagai CEO.
Pemogokan ini dilakukan sebagai respon atas investigasi Wall Street Journal yang terbit pada hari sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pesan video yang disampaikan kepada para pegawainya. Bobby menyebut artikel yang ditulis Wall Street Journal tidak akurat dan menyesatkan.
Bahkan ini merugikan untuk dirinya dan perusahaan. Laporan Wall Street Journal itu memantik ketegangan baru antara karyawan dan dewan direksi.
Dewan direksi meyakini kepemimpinan, komitmen dan kemampuan Bobby bisa menyelesaikan masalah ini.
Para pegawai juga membuat pernyataan jika dewan direksi juga terlibat dengan kasus ini.
Activision Blizzard ini merupakan produsen video game yang populer seperti Call of Duty, World of Warcraft dan Candy Crush.
Pada Juli lalu, ada gugatan yang masuk dan melaporkan diskriminasi dan pelecehan seksual.
Perusahaan ini juga dituduh melakukan praktik tidak adil pada pegawai. Kemudian Activision Blizzard ini juga harus membayar denda US$ 18 juta untuk penyelesaian kasus adanya pegawai wanita yang mengalami pelecehan seksual.
Selain itu perusahaan juga dituduh membayar upah pegawai wanita lebih rendah dibanding pegawai pria. "Perusahaan juga mendiskriminasi pegawai yang sedang hamil," tulis Equal Employment Opportunity Commission (EEOC).
(kil/zlf)