Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan beberapa menteri agar berkonsentrasi dalam mengawal masuknya investasi ke Indonesia. Investasi memang sedang didorong oleh pemerintah. Apa pesan Jokowi?
1. Colek Luhut-Erick Thohir
Jokowi mengingatkan sejumlah menteri untuk konsentrasi mengawal investasi agar komitmen investor bisa direalisasikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semuanya, Menko Investasi (Luhut Binsar Pandjaitan), Menteri Investasi (Bahlil Lahadalia), Menteri BUMN (Erick Thohir) yang terkait dengan ini semuanya betul-betul harus berkonsentrasi agar semuanya yang sudah jadi komitmen itu betul-betul menetas dan bisa direalisasikan," kata Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (17/11/2021).
Dia mengingatkan pentingnya investasi karena menjadi kontributor terbesar dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sedangkan kontribusi APBN dalam pertumbuhan ekonomi tidak signifikan.
2. Singgung Investasi Raksasa UEA-Inggris
Dia mengingatkan sudah ada sejumlah negara yang menyatakan komitmennya untuk menanamkan modalnya di Indonesia dalam jumlah besar. Menurutnya investasi harus segera didorong agar terealisasi.
"Komitmen investasi banyak tapi kadang-kadang kalau nggak dikawal, kalau nggak dimonitor komitmen-komitmen itu lama direalisasikannya," sebutnya.
Jokowi menjelaskan bahwa Uni Emirat Arab (UEA) berkomitmen untuk berinvestasi di Indonesia dengan total sebesar US$ 44,6 miliar. Dia meminta hal itu betul-betul dikawal dan ditindaklanjuti hingga terealisasi.
Jokowi juga telah melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan pengusaha Inggris di sela-sela pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemimpin Dunia COP26, di Scottish Event Campus, Glasgow, Skotlandia, pada Senin, 1 November 2021.
Pertemuan dengan CEO Inggris diharapkan dapat mengakselerasi realisasi komitmen investasi yang mencapai US$ 9,29 miliar atau setara Rp 131,9 triliun (kurs Rp 14.200) guna mendukung percepatan transisi energi dan ekonomi hijau di Indonesia.
Lanjutkan membaca -->
Simak Video "Video: BKPM Catat Investasi Rp 2 Ribu T Gagal Masuk RI di 2024, Kenapa?"
[Gambas:Video 20detik]