Mahfud Md Ngaku Pernah Dimintai 'Memo' untuk Bantuan COVID

Mahfud Md Ngaku Pernah Dimintai 'Memo' untuk Bantuan COVID

Jauh Hari Wawan - detikFinance
Kamis, 18 Nov 2021 16:57 WIB
Menko Polhukam Mahfud Md
Foto: Menko Polhukam Mahfud Md (dok. Kemenko Polhukam)
Sleman -

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md menyebut banyak yang minta rekomendasinya untuk impor barang terkait penanganan pandemi. Namun, rekomendasi itu justru disalahgunakan.

Mahfud menjadi keynote speaker dalam acara Webinar Majelis Guru Besar UII secara daring. Awalnya ia menjelaskan alasan dibentuknya Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).

Pemerintah saat itu membentuk KCPEN itu harus sejajar dengan pemulihan ekonomi nasional. Kemudian, lanjut Mahfud, meminta pengusaha agar membuat pabrik alat kesehatan karena Indonesia mengalami krisis alkes seperti masker dan lain sebagainya. Hingga akhirnya muncul industri masker di tengah masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di tengah masyarakat lahir industri masker ada yang dari batik ada yang dari kain biasa, Semuanya bergerak pada waktu itu. Itu program penyehatan masyarakat melawan covid tapi sekaligus menumbuhkan ekonomi nasional," kata Mahfud, Kamis (18/11/2021).

"Nah di situlah kemudian muncul perusahaan-perusahaan yang mengimpor obat dari luar untuk membantu masyarakat, itu sebenarnya, yang kemudian muncul ini bisnis pejabat dan lain sebagainya," sambung Mahfud.

ADVERTISEMENT

Mahfud ungkap pernah diminta memo untuk memasok barang dari luar negeri untuk bantuan COVID. Langsung klik halaman berikutnya.

Namun, ia mengingatkan kondisi Indonesia pada waktu itu sedang panik dalam menghadapi Corona.

"Tapi saya ingatkan pada waktu itu kita semua sedang sangat panik sehingga ada seruan seperti itu siapapun yang mau membuat pabrik dibebaskan, yang impor itu bahwa itu untuk membantu covid bebas pajak kok," ucapnya.

Adanya relaksasi pajak untuk impor barang terkait penangan Corona itu, lanjut Mahfud, kemudian membuat banyak orang menyalahgunakannya. Ia mengaku pernah dimintai memo untuk mendatangkan barang dari luar negeri guna penanganan Corona. Namun, yang sampai ke masyarakat tidak sesuai.

"Sehingga banyak juga orang menyalahgunakan minta memo saya bahwa ini mendatangkan barang ini, ini, ini dari luar negeri untuk bantuan Covid. Padahal yang diimpor 10 juta yang dibantu cuma 100 biji, ada. Itu biasa aja, di dunia perdagangan gelap yang seperti itu banyak," ungkapnya.

Oleh karena itu, saat ini Mahfud selalu menyelidiki orang-orang yang akan meminta rekomendasi impor barang.

"Sehingga saya selidiki orang mau minta rekomendasi saya untuk impor karena katanya bebas pajak, selidiki dulu berapa jumlahnya dan berapa yang akan diberikan ke masyarakat," pungkasnya.


Hide Ads