Jaringan toko obat CVS Health akan menutup 900 toko dalam tiga tahun ke depan. Dikutip dari CNN hal ini dilakukan karena perusahaan melihat perubahan pola pembelian konsumen.
Perusahaan akan merilis lokasi toko yang ditutup pada tahun depan. Selain itu perusahaan juga akan merombak model bisnis toko dan lebih banyak menyertakan layanan kesehatan dan perawatan premium.
CEO CVS Karen Lynch mengungkapkan perusahaan tetap fokus untuk memberikan layanan terbaik kepada pelanggan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami fokus pada keunggulan layanan kami," kata dia dikutip dari CNN, Jumat (19/11/2021).
Penutupan toko ini disebut akan menelan kerugian hingga US$ 1 miliar atau setara Rp 14,2 triliun pada kuartal IV-2021 ini. Pegawai yang terdampak akan direlokasi ke toko terdekat.
Analis industri ritel dan direktur pelaksana GlobalData Neil Saunders mengungkapkan jika CVS selama ini memang memiliki lokasi yang terlalu banyak.
Bahkan toko yang rusak juga membuat pelanggan tidak nyaman. "Terlalu banyak toko yang ketinggalan zaman, pencahayaan buruk dan interior yang jelek. Penataan barang yang berantakan hingga produk yang rusak," ujar dia.
Hingga berita ini ditulis, saham CVS melonjak 1% pada awal perdagangan. Sepanjang tahun ini saham CVS naik 40%.
Simak juga Video: Hotman Paris Minta Perusahaan Obat Gratiskan Vitamin untuk Masyarakat