Presiden Joko Widodo meminta para menterinya agar mensosialisasikan rencana pemberlakuan PPKM level 3 selama libur Natal dan Tahun Baru dengan baik kepada masyarakat. Pasalnya, belum juga kebijakan ini diberlakukan, dia mengaku sudah mendapatkan laporan mengenai penolakan.
Menurutnya, ada beberapa pihak yang menolak pemberlakuan PPKM level 3 karena ingin situasi normal kembali tanpa banyak pengetatan kegiatan sosial.
"Ada beberapa yang menolak pemberlakuan PPKM level 3 karena inginkan situasi jadi normal kembali," ungkap Jokowi dalam pembukaannya saat ratas evaluasi PPKM, Senin (22/11/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia sempat menyinggung soal kondisi pariwisata Bali yang akan terdampak apabila ada pengetatan kegiatan sosial dengan PPKM Level 3. Meski begitu dia mengingatkan situasi ekonomi dan pariwisata akan kembali terpukul bila kasus COVID-19 kembali naik tak terkendali.
Maka dari itu dia meminta para menterinya memberikan pengertian kepada masyarakat bahwa pemberlakuan PPKM Level 3 bukan untuk mengekang masyarakat, namun untuk menekan laju kasus COVID-19.
"Perlu dijelaskan bahwa apabila situasi tak terkendali maka akan memukul balik ekonomi dan pariwisata kita, apalagi kita akan jadi tuan rumah 150 meeting di G20," ungkap Jokowi.
Jokowi juga sempat menyinggung soal kenaikan kasus COVID-19 yang saat ini banyak terjadi di negara Eropa. Dia bilang kasus yang terjadi di Eropa juga menjadi latar belakang keputusan PPKM Level 3 saat Nataru diambil. Jokowi tak ingin apa yang terjadi di Eropa, justru terjadi juga di Indonesia.
"Sampaikan kenaikan kasus yang ada di Eropa. Ini penting sebagai sebuah background dari keputusan yang kita ambil," ungkap Jokowi.