Menteri BUMN Erick Thohir bicara soal tekanan dan tantangan industri logistik. Menurutnya, saat ini tekanan paling besar adalah kerentanan rantai pasok global.
Dia mengatakan saat ini kondisi pengiriman barang secara global mengalami masalah besar. Salah satunya adalah langkanya kontainer. Hal itu dinilai Erick dapat membuat keterlambatan pengiriman suatu barang dari satu tempat ke tempat lain, bahkan hingga kelangkaan barang.
"Industri logistik hadapi banyak tekanan dan tantangan, salah satunya soal kerentanan rantai pasok global, misalnya saja kontainer sangat kekurangan," ungkap Erick dalam webinar Kagama, Selasa (23/11/2021).
Kelangkaan barang ini menurutnya sudah terjadi di Korea Selatan (Korsel). Di sana menurutnya sudah mengalami kekurangan bahan kimia urea untuk kebutuhan industri.
Hal itu diketahuinya saat bertemu dengan Duta Besar Korsel. Kejadian ini, menurutnya baru pertama kali terjadi di Korsel. Bahkan, Erick mengatakan Dubes Korsel langsung meminta Indonesia untuk mengekspor urea karena barang tersebut sudah sangat dibutuhkan di Korsel.
"Saya baru saja rapat dengan Dubes Korea kemarin. Katanya, untuk pertama kalinya Korea kekurangan urea untuk industri," ungkap Erick.
"Dia langsung minta urea kita diekspor ke sana," pungkasnya.
Erick juga mengatakan saat ini harga-harga komoditas makin tinggi akibat pelemahan ekonomi karena pandemi COVID-19 yang mendorong penurunan permintaan. Saat ekonomi kembali pulih, barang-barang pun jadi langka karena produksinya menurun akibat penurunan permintaan. Dari situ lah harga komoditas global banyak yang naik.
"Ini semua karena tekanan tadi ada global shock, harga komoditas makin tinggi, ini perlu diantisipasi jangan sampai kita nggak siap dan malah ikut shock," kata Erick.
(hal/eds)