Biaya logistik Indonesia masih berada di level 23% dari total PDB. Menurut Menteri BUMN Erick Thohir, biaya logistik tersebut jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan banyak negara.
Erick pun membandingkan biaya logistik Indonesia dengan negara lain. Menurutnya, biaya logistik paling murah ada di Singapura yang cuma 8% dari total PDB.
"Biaya logistik kita masih mahal, 23% dari GDP kita. Masih tinggi tentu jika dibanding negara lain, Singapura itu paling murah cuma 8%," ungkap Erick dalam webinar Kagama, Selasa (23/11/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam paparannya, rata-rata biaya logistik berbagai negara seharusnya berada di 12% dari total PDB. Erick juga membandingkan biaya logistik dengan India dan Malaysia.
Kedua negara itu biaya logistiknya berada di atas rata-rata juga, tapi jumlahnya tetap lebih rendah daripada Indonesia. Biaya logistik kedua negara itu berada di 13% dari total PDB.
Di sisi lain, Dirut Pelindo Arif Suhartono mengatakan saat ini dari 23% biaya logistik Indonesia yang disebut Erick, paling besar kontribusinya sebetulnya adalah pengeluaran untuk inventory alias alat angkut.
Kemudian yang berikutnya adalah ongkos transportasi di sisi darat. Komponen yang ketiga baru lah dari sisi lautnya, baik di sisi pelabuhannya maupun gerbang masuk pelabuhan di laut.
"Kontribusi terbesar itu sebenarnya 8,9% dari inventory atau alat, 8,5% itu land transportation. Nah 2,8% baru water, kita ada di sini, ini dibagi dua ada port ada seagate," ungkap Arif dalam acara yang sama.
Selain 3 hal tadi, Arif juga memaparkan ada kontribusi administrasi sebesar 2,7% dan biaya lainnya sebesar 0,8%. Komponen biaya ini, kata Arif, adalah sebuah jalan panjang rantai pasok dari awal pintu gerbang produsen hingga menuju ke pintu depan konsumen.
Lanjutkan membaca -->
Simak Video "Video: Prabowo Jadi Dewan Kehormatan PSSI, Erick Bahas Isu Intervensi Pemerintah"
[Gambas:Video 20detik]