Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan sering dikaitkan dengan investor China. Luhut kembali menepis pandangan itu dengan tegas.
Ia mencontohkan, Indonesia saat ini tengah menjalin kerja sama dengan Inggris untuk mengembangkan industri prekursor dan katoda. Hal itu merupakan hasil kunjungan pemerintah ke Inggris beberapa waktu lalu.
"Waktu kunjungan kami ke London kemarin dan sekarang follow up, itu saya kira Inggris akan kita suplai dengan katoda ini dan kita buat joint di Inggris. Dan juga prekursor dibuat di sini, mereka joint di kita," terangnya dalam acara Economic Outlook 2022 secara virtual, Rabu (24/11/2021).
Menurut Luhut hal itu seharusnya bisa membuktikan bahwa Indonesia tidak hanya bekerja sama dengan investor China. Indonesia juga membuka diri untuk kerjasama dengan negara lain.
"Jadi sekarang jangan berpikir kita hanya kerja sama dengan China, tidak betul. Kita juga kerja sama dengan negara mana saja," tegasnya.
Dia kembali mencontohkan dalam Proyek Kawasan Industri Hijau ini nantinya juga dihubungkan dengan beberapa proyek investor asing, salah satunya dengan investor dari Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA).
"Kita juga kerja sama dengan Abu Dhabi, mereka misalnya membawa industri aluminium, jadi nanti integrated," tuturnya.
Luhut melanjutkan, dengan UEA sendiri, pemerintah juga mendorong kerja sama investasi. Berdasarkan hasil kunjungan ke UEA pada November lalu, terdapat komitmen investasi sebesar US$ 44,6 miliar untuk berbagai bidang.
"Dan semua mereka minta kebanyakan melalui Indonesia Sovereign Wealth Fund, karena itu sangat kredibel sekali," tutupnya.
(das/ara)