Dalam beberapa waktu terakhir, harga kalkun di Amerika Serikat (AS) mengalami kenaikan. Padahal ayam kalkun merupakan salah satu santapan khas saat merayakan perayaan Thanksgiving.
Tentu hal ini dapat membuat biaya makan malam Thanksgiving tahun ini jadi sangat mahal. Menurut survei dari Biro Pertanian AS, biaya makan malam Thanksgiving tahun ini dapat mencapai US$ 53,31 atau Rp 757.000 (kurs Rp 14.200) atau naik 14%.
Mengutip CNBC, Kamis (25/11/2021), kenaikan harga itu sebagian disebabkan karena kurangnya tenaga kerja di sektor peternakan kalkun serta naiknya biaya bahan baku (termasuk bahan pakan, transportasi, dan pengemasan).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Harga BBM di AS Melonjak Tinggi |
Selain itu masalah rantai pasok yang saat ini tengah dihadapi AS juga menjadi salah satu penyebab naiknya harga kalkun.
"Satu hal yang mungkin Anda perhatikan di toko kelontong tahun ini adalah lebih banyak rak kosong, saat kita memasuki musim liburan," kata Trey Malone, ekonom pertanian di Michigan State University.
Bahkan, karena adanya masalah pada rantai pasokan ini, membuat banyak toko di AS mengalami kekurangan pasokan sejumlah bahan baku, stok barang, serta sejumlah keperluan rumah tangga lainnya.
"Itu tidak berarti bahwa kami belum cukup memproduksi, itu hanya berarti bahwa gangguan rantai pasokan telah menciptakan lebih banyak ketidakpastian di sepanjang sistem," jelasnya lagi.
(ara/ara)