Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mengungkapkan biang kerok kecelakaan yang merenggut nyawa di jalan tol. Plh. Anggota BPJT Unsur Kementerian PUPR Mahbullah Nurdin menjelaskan, berdasarkan data yang ia peroleh ada beberapa fakto penyebab kecelakaan di jalan tol.
Bukan karena kondisi jalan, justru sebagian besar kecelakaan yang terjadi di jalan tol disebabkan karena kelalaian pengemudi.
"Kalau kita melihat, ada beberapa faktor penyebab terjadinya kecelakaan. Kecelakaan diakibatkan oleh pengemudi yang kurang antisipasi dan lengah misalnya pengemudi tidak bisa menjaga jarak aman akibat over speed," kata Nurdin dalam webinar Road Safety Rangers, Kamis (25/11/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan data yang ia himpun dari tahun lalu, faktor penyebab kecelakaan tertinggi adalah faktor pengemudi yakni sebanyak 87%. Kemudian 12,5% lainnya disebabkan oleh kondisi performa kendaraan.
"87% yang mengacu kendaraan berkecepatan lebih, mengemudi terburu-buru, pelanggaran peraturan dan terpengaruh oleh minuman beralkohol. Sementara 12,5% disebabkan oleh kendaraan misalnya kegagalan rem, faktor ban yang tidak memenuhi syarat sehingga ban pecah, kelebihan beban (odol), dan lampu yang kurang memadai. Kurang dari 1% disebabkan oleh jalan itu sendiri," paparnya.
Sebagai upaya untuk penanganan vitalitas, pihaknya menerapkan berbagai macam teknologi hingga memastikan kendaraan emergensi besiaga jika terjadi kecelakaan di jalan tol. Mewajibkan adanya kendaraan derek, ambulance dan melakukan uji coba evakuasi kecelakaan serta operasi batas kecepatan.
Sementara itu, Direktur Utama PT Jasa Marga Subakti Syukur menambahkan, sepanjang 2021 di ruas jalan tol yang dikelola jasa marga tercatat ada sebanyak 44% kecelakaan tunggal terjadi. Penyebabnya pun diketahui karena faktor pengemudi.
Baca juga: Tol Becakayu Beroperasi Penuh Tahun Depan |
"Kecelakaan yang terjadi tersebut bahkan sebagian besar disebabkan oleh faktor pengemudi terutama kurangnya kemampuan dasar pengemudi dalam berkendara. Terlebih lagi, kendaraan over speed dalam tol setiap harinya cukup tingi jumlahnya mencapai 14.164 kendaraan per hari," kata Subakti.
Simak Video: Hati-hati! Ini Jam Rawan Kecelakaan di Tol karena Microsleep