Meledaknya lagi kasus COVID-19 di hampir seluruh Eropa menimbulkan kekhawatiran sulitnya pemulihan ekonomi. Apa lagi negara-negara di Eropa sedang mengalami musim dingin yang bisa memperburuk keadaan.
Mengutip CNN, Kamis (25/11/2021), gelombang COVID-19 yang baru hanya memberikan dampak terbatas pada aktivitas bisnis di 19 negara di Eropa. Purchasing Managers Index (PMI) yang menjadi tolok ukur ekonomi telah naik pada November ini setelah sebelumnya anjlok ke level terendah di Oktober lalu.
Meski muncul secercah harapan, ternyata harapan itu kembali gelap. Austria mengumumkan pekan lalu akan kembali melakukan lockdown secara nasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasus aktif di Jerman juga memicu pertanyaan tentang apakah negara dengan ekonomi terbesar di kawasan itu juga akan menerapkan lockdown skala besar.
"Perluasan aktivitas bisnis yang lebih kuat pada bulan November telah menepis proyeksi para ekonom bahwa akan terjadi perlambatan. Tapi kondisi saat ini tidak mungkin bisa menopang pertumbuhan di kuartal keempat," kata Chris Williamson, kepala ekonom bisnis IHS Markit.
Menurut Komisi Eropa, kepercayaan konsumen di kawasan Eropa turun drastis pada bulan November. IHS Markit melaporkan bahwa ekspektasi perusahaan bulan ini untuk output ekonomi memburuk menjadi terendah sejak Januari.
Berlanjut ke halaman berikutnya.
Simak Video "Eropa Diamuk Covid-19, WHO Perkirakan 2,2 Juta Nyawa Melayang"
[Gambas:Video 20detik]