Ruben Segura-Cayuela, Europe Economist di Bank of America, mengatakan, saat ini dibutuhkan lebih banyak data untuk menilai seberapa besar pengaruh pembatasan sosial bagi ekonomi du daerah. Dia mencatat bahwa dengan setiap gelombang infeksi COVID-19 baru, dampak terhadap ekonomimnya semakin menurun, sebab pelaku bisnis dan konsumen sudah paham melakukan protokol kesehetan.
"Kami tahu akan ada reaksi, kami tidak tahu apakah itu akan sama dengan besaran dampaknya. Saya akan berasumsi, berdasarkan apa yang kita lihat selama beberapa bulan terakhir ini dan itu dampaknya lebih kecil," terangnya.
Seperti diketahui Eropa dipukul sangat keras oleh pandemi pada tahun 2020. Output ekonomi turun 6,3%, jauh lebih besar dibandingkan dengan penurunan di Amerika Serikat (AS) sebesar 3,4%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun ekonomi Eropa telah rebound dalam beberapa bulan terakhir karena tingkat vaksinasi yang melonjak. Produk domestik bruto di Eropa naik 2,2% antara Juli dan September dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Simak Video "Eropa Diamuk Covid-19, WHO Perkirakan 2,2 Juta Nyawa Melayang"
[Gambas:Video 20detik]
(das/ara)