PT Perkebunan Nusantara (Persero) atau PTPN saat ini sudah menjadi holding. Hal ini dilakukan demi efisiensi di tubuh BUMN.
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan, saat dirinya memutuskan melakukan efisiensi sempat terjadi kegaduhan.
"Bagaimana nggak didemo, PTPN 1 sampai 13 itu dulu 1 PTPN direksinya 5, sekarang tinggal satu karena dikonsolidasi jadi holding PTPN 3. Ada 12 kerajaan kecil (dulu) yang tadinya punya Dirut sekarang nggak punya dirut," jelas dia dalam acara Orasi Ilmiah 'Globalization And Digitalization: Strategi BUMN Pasca Pandemi' yang digelar Universitas Brawijaya, Sabtu (27/11/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Erick menyebutkan, hal tersebut artinya banyak pengambil keputusan yang kehilangan tempat untuk pengendalian kekuasaan.
Nah kondisi BUMN setelah efisiensi ini sudah lebih baik. Tercermin dari perolehan laba yang mencapai Rp 61 triliun pada kuartal III 2021.
Menurut Erick perusahaan BUMN harus menyediakan pelayanan demi melayani masyarakat. Karena itu ada 5 fondasi transformasi yang harus dilakukan perusahaan BUMN.
Misalnya memetakan bisnis dan pelayanan masyarakat. Lalu penciptaan ekosistem agar bisa bersaing. Kemudian memastikan research and development dikembalikan ke Universitas agar BUMN fokus komersialisasi.
Selanjutnya BUMN harus memiliki bisnis proses yang benar dan harus memahami penugasan korporasi. "Jadi jangan ambil kesempatan dalam kesempitan seperti korupsi. Nah yang terakhir adalah human capital," tambah dia.