DKI PPKM Level 2, Pedagang Pasar: Yang Beli Mulai Naik, Tiarap Lagi

DKI PPKM Level 2, Pedagang Pasar: Yang Beli Mulai Naik, Tiarap Lagi

Siti Fatimah - detikFinance
Selasa, 30 Nov 2021 12:41 WIB
Penjual melayani pembeli di Pasar Lama Mamuju  Sulawesi Barat, Rabu (27/1/2021). Pasca gempa bumi  Magnitudo 6,2 yang terjadi pada Jumat (15/1) lalu, proses jual beli di Pasar tradisional mulai normal kembali di daerah tersebut . ANTARA FOTO /Akbar Tado/hp.
Foto: ANTARA FOTO/AKBAR TADO
Jakarta -

Provinsi DKI Jakarta kini naik level menjadi PPKM Level 2. Dalam aturan yang baru, pasar rakyat yang menjual barang non kebutuhan sehari-hari berlaku kapasitas 75% dan jam operasional sampai pukul 18.00 WIB.

Kebijakan tersebut membuat pedagang pasar putus asa. Banyak pedagang yang lebih dulu terpaksa menutup lapak karena tingkat kunjungan menurun dan tak bisa beroperasi karena dibatasi regulasi.

Padahal saat DKI Jakarta menerapkan PPKM Level 1 pada 3 November lalu, para pedagang pasar menaruh harap adanya peningkatan kunjungan sekaligus pendapatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal itu disampaikan Wakil Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Ngadiran. Dia mengatakan, saat ini kondisi pedagang pasar masih belum pulih atau belum normal.

"Itu keinginan pemerintah kita dukung. Kalau masalah sepi itu saya katakan ekonominya masih lemah, daya beli yang lemah. Daya beli lemah kita berharap level 1 itu mulai ngangkat tiba-tiba sekarang sudah naik. Ya tiarap lagi, yasudah kita nggak bisa lawan," kata Ngadiran kepada detikcom, Selasa (30/11/2021).

ADVERTISEMENT

Dia juga mengatakan, kondisi pedagang pada kebijakan PPKM Level 1 lalu, pedagang masih kesulitan untuk mendapatkan pemasukan. Tadinya, kata dia, pedagang memiliki optimis dapat mulai bangkit lagi di pekan ini.

"Kondisi sekarang aja begini, ini level 1 saja harapan ada dampak ternyata belum. Kalau sudah diubah lagi ya mau di apain. Kita kan nggak bisa maksa-maksa," ujarnya.

"Ya belum jadi orang duit buat belanjanya belum ada. Baru mau sekarang udah diubah lagi. Baru mau bergerak sudah diubah ya mau gimana lagi," sambungnya.

Dia berharap, pemerintah dapat turut memperhatikan rakyat kecil yang sebagian besar menghidupi kebutuhannya dari berjualan di pasar rakyat. "Asosiasi ini menaungi pasar tradisional seluruh Indonesia. Kami berharap pemerintah yang sedang berkuasa peduli dengan rakyat kecil," pungkasnya.




(zlf/zlf)

Hide Ads