Menuju Holding Pangan, BUMN Logistik BGR Resmi Gabung ke PPI

Menuju Holding Pangan, BUMN Logistik BGR Resmi Gabung ke PPI

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 03 Des 2021 16:41 WIB
JATILUWIH, BALI, INDONESIA - JUNE 19:  A farmer spreads paddy stalks to be dried under the sunlight during harvest season at Jatiluwih on June 19, 2014 in Tabanan, Bali, Indonesia. Industry Officials and analysts are expecting Indonesia to more than double its rice imports to around 1.5 million tons in 2014 from an estimated 700,000 tons imported in 2013 ahead of a general election and El Nino looms on the horizon which could lead into drought and lack of rainfall. Jatiluwih is famous for its well-maintained terraced rice fields and functioning subak traditional irrigation system. UNESCO has recognized it as one of the worlds heritage sites. (Photo by Agung Parameswara/Getty Images)
Foto: Getty Images/Agung Parameswara
Jakarta -

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) perdagangan dan logistik bergabung, yakni PT Bhanda Ghara Reksa (BGR) melebur ke dalam PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI). Penandatanganan Akta Penggabungan Perusahaan Perseroan (Persero) pun telah dilakukan.

Merger ini keberlanjutan dari sebelumnya Presiden Joko Widodo telah menandatangani Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2021 Tentang Penggabungan PT BGR (Persero) ke dalam PT PPI (Persero) pada tanggal 15 September 2021.

Wakil Menteri I BUMN, Pahala Nugraha Mansyuri yang hadir dalam Penandatanganan Akta Penggabungan dua BUMN itu, mengatakan bergabungnya BGR ke dalam PPI dinilai ini penting dalam rangka menuju holding pangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Merger BUMN di Klaster Pangan merupakan rangkaian besar proses pembentukan holding pangan untuk meningkatkan ketahanan pangan Indonesia melalui revitalisasi, penyegaran serta peningkatan kinerja yang ada di BUMN Pangan." kata Pahala dalam keterangannya, dikutip Jumat (3/12/2021).

Pahala menyebutkan pembentukan holding pangan bertujuan untuk meningkatkan inklusivitas, melakukan pemberdayaan nelayan, petani, dan juga peternak dengan peningkatan professional, modernisasi, dan memanfaatkan teknologi pangan.

ADVERTISEMENT

Serangkaian penggabungan ini juga menjadi momentum baru, rebranding klaster pangan, dan tetap pada prinsip GCG dan budaya kerja berbasis AKHLAK.

"Penggabungan 6 perusahaan ini diharapkan mampu bersaing, kompetitif, meningkatkan kinerja untuk mewujudkan ketahanan pangan. Ke depannya, mulai merencanakan secara konkret, mengupayakan bisnis un- usual, mencari bisnis model yang baru dalam mengelola aset agar lebih bermanfaat dan menargetkan pertumbuhan signifikan," sambung Pahala.

Tidak hanya itu, disampaikan pula penggabungan ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo dalam rangka mencapai visi 2045 yang bisa direalisasikan melalui upaya peningkatan ketahanan pangan di Indonesia.

Holding pangan berperan untuk meningkatkan distribusi, warehousing, dan logistics, serta tentu saja peningkatan revenue dari penetrasi yang dilakukan.

Direktur Utama PT PPI (Persero) Nina Sulistyowati berharap, penandatanganan yang dilakukan hari ini dapat memberikan manfaat besar bagi perekonomian dan sosial tanah air.

"Semoga terwujudnya legal merger PPI memberikan optimisme kepada masyarakat Indonesia, bahwa rantai pasok pangan akan terus tumbuh dan lebih efisien, berkurangnya food loss, dan pada akhirnya dapat memberikan manfaat kepada ekosistem pangan untuk dapat memperluas penetrasi trading logistik dan go global," jelasnya.

Menurutnya penggabungan PPI dan BGR Logistics diharapkan menciptakan perpaduan yang saling melengkapi pada sektor trading dan logistic secara retail, domestic hingga pasar global melalui ekspor produk-produk pangan Indonesia.

Sebagai informasi, Penandatanganan Akta Penggabungan dilakukan oleh Direktur Utama PPI, Nina Sulistyowati dan Direktur Utama BGR, M. Kuncoro Wibowo. Penandatanganan disaksikan secara langsung oleh Wakil Menteri I BUMN, Pahala Nugraha Mansyuri dan Asisten Deputi Bidang Industri Pangan dan Pupuk, Zuryati Simbolon, pada Kamis (02/12) di Kementerian BUMN Jakarta.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan setelah penandatanganan akta, Kementerian BUMN selaku pemegang saham menetapkan Dewan Komisaris dan Direksi PT PPI (Persero).




(zlf/zlf)

Hide Ads