Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu mengungkapkan Indonesia berpotensi menjadi pusat industri halal dunia sekaligus kiblat industri fesyen dunia. Dia pun menargetkan tujuan itu bisa tercapai pada 2024.
Indonesia dinilai harus menjadi pelaku utama sebagai produsen produk halal global yang nilai ekonominya mencapai 2,2 triliun dolar AS dan akan tumbuh menjadi 3,2 triliun dolar AS pada 2024.
"Ekosistem ekonomi dan keuangan syariah Indonesia mulai kuat. Visi Indonesia untuk menjadi produsen halal dunia dapat diwujudkan dengan kerja keras seluruh pemangku kepentingan," tegas Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Aria Bima, dalam keterangannya dikutip Sabtu Kamis (2/2/21).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aria Bima mengungkapkan, pasar industri halal besar. Pada periode Januari - September 2021 Indonesia membukukan ekspor ke negara-negara Oki sebesar 21,51 miliar dolar AS. Dan kinerja perdagangan dengan negara OKI itu mengalami surplus 5,28 miliar dolar AS.
"Industri halal memiliki peran yang cukup signifikan atas performa positif neraca perdagangan,'' papar Aria Bima.
Sementara itu Staf Khusus Wakil Presiden RI Lukmanul Hakim mengungkapkan pentingnya ekosistem industri halal yang terintegrasi melibatkan semua stakeholders. Ekosisrem yang dibangun ini dapat memetakan permasalahan dan solusi industri serta menjadi sarana akselerasi mewujudkan Indonesia sebagai produsen produk halal di dunia.
"Salah satunya adalah dengan mendorong perjanjian kerjasama internasional antara Indonesia dengan negara-negara yang menjadi target pasar produk halal Indonesia di dunia," turur Lukmanul Hakim.