Daftar Proyek yang Bikin Angkasa Pura I Terlilit Utang Jumbo Rp 35 T

Daftar Proyek yang Bikin Angkasa Pura I Terlilit Utang Jumbo Rp 35 T

Siti Fatimah - detikFinance
Senin, 06 Des 2021 12:49 WIB
PT Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang melakukan Operasi Boyong. Operasi ini merupakan tahap akhir dari bandara baru ini.
Foto: Dok

Sama halnya dengan pendapatan Angkasa Pura I yang juga tergerus. Pada 2019, pendapatan Angkasa Pura I mencapai Rp 8,6 triliun, anjlok di 2020 di mana perusahaan hanya meraih pendapatan Rp 3,9 triliun dan diprediksi pada 2021 ini pendapatan juga akan mengalami sedikit penurunan akibat anjloknya jumlah penumpang yang hanya mencapai 25 juta orang.

Dengan situasi trafik yang menurun dan adanya tekanan keuangan, Angkasa Pura I harus dihadapkan dengan kewajiban membayar pinjaman sebelumnya yang digunakan untuk investasi pengembangan bandara. "Namun di tengah situasi sulit ini, manajemen telah menyiapkan sejumlah inisiatif strategis untuk meminimalisir dampak pandemi terhadap kinerja Angkasa Pura I, yaitu dengan melakukan restrukturisasi operasional dan finansial," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perihal pembangunan dan pengembangan Bandara, Faik mengatakan secara konsolidasi menambah aset perusahaan. Pada tahun ini aset akan mencapai Rp 44 triliun dari semula Rp 24 triliun di 2017 saat proyek-proyek pengembangan bandara mulai dilaksanakan.

Sebelumnya diberitakan, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (Wamen BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan kondisi keuangan PT Angkasa Pura I (Persero). Dia mengatakan, perusahaan pelat merah itu dalam tekanan berat salah satunya dari bandara baru yang dibangun.

ADVERTISEMENT

"Memang AP I sekarang tekanannya berat sekali, kondisi keuangan mereka ini sekarang utangnya mencapai Rp 35 triliun. Dan kalau kita rate, loss nya bulanan mereka Rp200 miliar itu mereka setelah pandemi utangnya bisa Rp38 triliun," kata Tiko, sapaan akrabnya, dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Jumat (3/12) lalu.

"Ini kami sedang terus lakukan rasionalisasi-rasionalisasi supaya bisa efisiensi dan memang beban mereka berat sekali karena bandara baru. Ini sebagai komparasi Bandara Kualanamu ini profitable dan udah cukup berumur dan seperti Yogyakarta ini beban berat sekali," sambungnya.


(fdl/fdl)

Hide Ads