JNE lagi-lagi tersandung kontroversi yang menyebabkan perusahaan jasa pengiriman dan logistik itu menjadi pergunjingan di media sosial hingga muncul seruan #BoikotJNE. Kali ini warganet menyoroti brosur lowongan kerja kurir motor JNE di Tamiang Layang.
Warganet dibuat heboh oleh persyaratan lamaran kerja mitra JNE, yaitu "DIWAJIBKAN BERAGAMA ISLAM". Demikian dikutip detikcom dari brosur yang beredar di media sosial, Rabu (8/12/2021). Akibatnya muncul tagar #BoikotJNE di Twitter.
Di Twitter ada sejumlah postingan soal kontroversi lowongan kerja JNE yang mendapatkan komentar hingga ratusan, seperti yang di-posting oleh @filosofi***.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"#BoikotJNE," tulisnya di Twitter sambil membagikan tangkapan layar lowongan kerja JNE. Terakhir dilihat, postingannya sudah menerima komentar sebanyak 365 kali, di-retweet 366 kali, dan disukai oleh 1.144 pengguna Twitter.
JNE lewat akun Twitter-nya @JNE_ID menyampaikan klarifikasi. Perusahaan menjelaskan iklan lowongan pekerjaan tersebut dari CV. Bangun Banua Lestari. JNE ambil tindakan atas pelanggaran SOP oleh Bangun Banua Lestari dengan memutuskan hubungan kerja sama.
"Kejadian ini merupakan pelanggaran terhadap SOP dan nilai-nilai perusahaan yang menghargai keberagaman dan perbedaan, oleh karena itu manajemen JNE secara tegas memberikan sanksi pemutusan hubungan kerja sama dengan pihak mitra," demikian pernyataan resmi JNE.
"Kepada oknum karyawan yang terkait dengan kasus ini akan dilakukan pemutusan hubungan kerja," sambungnya.
JNE, dijelaskan perusahaan hadir di Indonesia selama 31 tahun, dan dibangun oleh manajemen dan pegawai yang berasal dari beragam suku bangsa, ras dan agama. Oleh karena itu, pihaknya menegaskan memegang teguh nilai-nilai perusahaan yang mengutamakan toleransi dan saling menghormati serta menghargai perbedaan.
Ini bukan kali pertama JNE kena boikot. Untuk mengetahui informasi selengkapnya, baca di halaman selanjutnya.
Lihat juga Video: Putra Mahkota JNE Memulai Karier dari Kurir
Pada Desember 2020, tagar #BoikotJNE sampai menjadi trending topic di Twitter. Ajakan tersebut muncul terkait ucapan selamat ulang tahun ke-30 untuk JNE di media sosial dari salah satu tokoh agama, Haikal Hassan.
Tagar #BoikotJNE waktu itu bahkan trending di Twitter dengan 14.300 tweets. Peristiwa ini terjadi di tengah HUT JNE yang ke-30, mengusung tema 30 Tahun Bahagia Bersama. Tema ini disebarluaskan JNE lewat akun Twitter resminya @JNE_ID.
Akhirnya bermunculan isu-isu liar yang dialamatkan kepada JNE, mulai dari tudingan mendanai teroris hingga Haikal Hassan yang disebut sebagai pemegang saham perusahaan.
Pihak manajemen pun langsung membantah tuduhan telah mendanai teroris maupun ormas-ormas yang merugikan masyarakat.
"JNE katanya mendukung teroris dan gerakan radikal. Kembali lagi JNE tidak pernah berafiliasi dengan lembaga apapun organisasi yang merugikan masyarakat," kata VP of Marketing JNE Eri Palgunadi, Rabu (16/12/2021).
Baca juga: Cara Cek Resi JNE buat Lacak Paket Kamu |
Salah satu isu yang menerpa JNE soal beredarnya informasi bahwa Haikal Hassan salah satu pemegang saham di perusahaan itu. JNE pun membantah.
"Tidak pernah ada kaitan Haikal Hassan di dalam saham," kata Eri Palgunadi.
Presiden Direktur JNE Mohammad Feriadi saat diminta komentarnya mengirimkan sebuah gambar kepada detikcom. Intinya dalam gambar tersebut menegaskan JNE tidak memihak pada apapun yang berbau SARA alias suku, agama, ras, dan antargolongan.
"JNE merangkul semua golongan dan tidak memihak pada agama, suku bangsa, ras, dan pandangan politik tertentu," dikutip dari keterangan gambar yang dikirimkan Bos JNE, (11/12/2020).
(toy/eds)