Saham perusahaan real estate China, Evergrande makin turun. Hal ini disebabkan oleh tenggat waktu pembayaran utang yang sudah lewat.
Satu bulan ini, saham Evergrande sudah anjlok sebanyak 20%. Kemarin sore pun turun lagi 6%. Penurunan saham saat ini menjadi yang terendah sejak debut perusahaan November 2009.
Dikutip dari Reuters, Kamis (9/12/2021) Anjloknya saham perusahaan didorong dugaan Evergrande gagal bayar bunga utang sebesar US$ 82,5 juta yang jatuh tempo pada 6 November. Kemungkinan perusahaan gagal membayar utang sebesar US$19 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya, jika dihitung masa tenggang pembayaran utang itu sudah satu bulan lewat. Hingga kini pihak Evergrande belum mengumumkan apakah secara resmi perusahaan telah gagal bayar.
Pemerintah China sebenarnya telah berulang kali mengatakan masalah Evergrande dapat diatasi. Hal itu didorong dengan rencana perusahaan yang berkomitmen untuk restrukturisasi utang luar negeri mereka.
Pemerintah provinsi Guangdong, tempat Evergrande bermarkas juga sudah turun tangan minggu lalu. Bantuan yang dilakukan pemerintah dengan meyakini publik bahwa utang Evergrande bisa selesai.
Sebagai informasi, sejarah Evergrande memang sukses di China. Perusahaan pernah menjadi pengembang properti top China dengan memiliki lebih dari 1.300 proyek real estat.
Lihat juga video 'Klarifikasi Dirut AP I Terkait Utang Perusahaan Tembus Rp 35 T':
Lanjut halaman berikutnya.