Berdasarkan pergerakan dan pengamatan data ekspor mi instan tahun 2020-2021, Rini memaparkan ada sejumlah negara tujuan ekspor utama Indonesia yang mencatatkan adanya peningkatan permintaan mi instan dari Indonesia antara lain ke Timor Leste (menjadi US$ 9,78 juta), Kamboja (menjadi US$ 7,75 juta), Taiwan (menjadi US$6,42 juta), Vietnam (menjadi US$3,29 juta), dan Madagaskar (menjadi US$1,98 juta).
"Destinasi ini merupakan pasar non tradisional sehingga memberikan sinyal bahwa peluang pasar ke depan semakin terbuka tidak hanya untuk mie instant tetapi produk makanan olahan lainnya," ujarnya.
Berdasarkan data Trade Map, Indonesia merupakan negara peringkat empat eksportir produk pasta (HS-Code 190230) dunia tahun 2020 setelah China (17,55%), Korea Selatan (16,75%), dan Thailand (8,71%). Indonesia sendiri menguasai 7,48% pangsa ekspor produk pasta dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ekspor produk pasta terbesar Indonesia (2020) adalah mi instan dengan porsi 88,49%, sisanya adalah pasta jenis lainnya (11,12%), soun (0,27%) dan bihun (0,11%).
(kil/ara)