BUMN RI Ikut Dorong UMKM di Wilayah Timur, Ini Contohnya

BUMN RI Ikut Dorong UMKM di Wilayah Timur, Ini Contohnya

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Kamis, 09 Des 2021 15:25 WIB
Ilustrasi UMKM
Foto: dok. Tokopedia
Jakarta -

Usaha Mikro Kecil (UMK) punya peran penting dalam mendorong ekonomi dalam negeri. Karena itu, semua pihak diminta untuk bisa ikut membantu para pelaku UMK, salah satunya seperti yang dilakukan salah satu BUMN, yakni PT Sucofindo (Persero).

Dalam membantu pelaku UMK, Sucofindo memberikan dana tunai Rp 100 juta untuk Kelompok Wanita Tani Huruwakha di Danau Sentani, Jayapura. Bantuan tersebut nantinya difungsikan untuk pembelian peralatan produksi sagu modern dan perlengkapan aneka olahan berbahan dasar sagu.

"Bantuan ini merupakan apresiasi kami terhadap semangat para UMK Jayapura. Meskipun di masa pandemi ini, mereka tetap aktif menjalankan usahanya. Namun, ada kendala dalam waktu produksi, salah satu faktornya adalah penggunaan alat produsen sagu serba tradisional. Oleh karena itu, kami tergugah untuk membantu memberikan bantuan untuk pembelian alat produksi yang lebih modern," ujar Komisaris Utama Sucofindo Veri Anggrijono, Kamis (9/12/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Veri berharap dengan bantuan ini dapat meningkatkan produksi sagu Kelompok Wanita Tani Huruwakha, memberikan kualitas produk lebih baik, dan operasional kerja lebih efisien. "Waktu serta biaya yang dihasilkan lebih sedikit, sehingga lebih efisien dan menambah keuntungan bagi kelompok wanita tani ini," ujar Veri.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Sucofindo Budi Hartanto menambahkan bahwa bantuan ini merupakan bantuan pertama SUCOFINDO bagi masyarakat asli wanita Papua.

ADVERTISEMENT

"Ke depan kami akan menjaga komitmen untuk dapat terus membantu mitra binaan lainnya, tak hanya di sektor produksi sagu, tapi merambah di sektor usaha lainnya.Hal ini sebagai upaya bersama untuk mendukung pertumbuhan bisnis masyarakat di Papua," ujar Budi.

Ketua Kelompok Usaha Wanita Tani Huruwakha Magrit Aline Tokoro mengatakan bahwa dengan bantuan ini sangat membantu kelompok usaha wanita dalam memproduksi sagu. Kami juga yakin kedepannya akan berkembang dengan inovasi baru, sehingga lebih efektif dalam berusaha.

"Kami juga melihat potensi ke depan bahwa per mintaan produksi sagu akan terus meningkat, terlebih menjelang hari Natal dan Tahun Baru," ujar Magrit.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Kantor Unit Layanan SUCOFINDO di Jayapura pada 28 Oktober 2021, menyatakan bahwa pada proses pengolahan sagu sebelumnya bisa menghabiskan 3 sampai dengan 5 hari.

"Sedangkan dengan alat yang lebih modern ini, Kelompok Wanita Tani hanya membutuhkan waktu 3 sampai dengan 5 jam saja, sehingga target yang dicapai lebih maksimal," ujar Kepala Unit Layanan SUCOFINDO Jayapura, Surono.

Surono menambahkan menurut penelitian dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Pertanian, bahwa pengolahan dengan alat modern mampu meningkatkan 50 % produksi tepung sagu. "Pada penggunaan alat tradisional, pada 1 pohon saja hanya menghasilkan 5 karung, sedangkan dengan alat modern, tiap 1 pohon mampu menghasilkan 10 karung," kata Surono.

Sebagai upaya mendukung perekonomian di wilayah Jayapura dan sekitarnya, melalui Kantor Unit Layanan Jayapura, SUCOFINDO juga mampu melayani jasa sertifikasi, konsultansi, pelatihan, pengujian dan analisis, serta inspeksi dan audit untuk berbagai sektor bisnis.

Tak hanya itu, untuk Kantor Unit Layanan SUCOFINDO di Jayapura juga mampu melayani Pengawasan Loading Survey Kelapa Sawit dan turunannya, Pengawasan Bunker Survey, Pengawasan Discharge Survey Batu Bara dan Kualitas Batu Bara, Stock Opname Batu Bara, serta Sertifikasi Laik Operasi Genset. "Saat ini kita pun sedang mengerjakan proyek Pengawasan Penyerahan BBM, Uji Kualitas Udara, dan Monitoring Lingkungan Portofolio Laboratorium Lingkungan," ujar Surono.


Hide Ads