Aplikasi Sirel ini menurutnya, memberikan sebuah sistem informasi yang dapat memudahkan seluruh kegiatan tersebut. Agar masyarakat dan siswa dapat menikmati cara lokasi Candi tersebut dengan lebih mendalam sampai pada makna -maknanya.
"Kemudian kami juga memiliki tujuan untuk memajukan desa-desa di sekitar Candi. Masyarakat di sekitar yang hidup di sekitar lokasi Candi, Oleh karena itu kami membuat Sirel sebagai wadah sebagai platform. Supaya masyarakat dapat memasarkan produk - produknya seperti atraksi atau wisata yang ada di lokasi Candi mulai dari kuliner Dan kegiatan -kegiatan seperti pembuatan batik Dan Sendratari," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Tim Leader Hamijon, Michael S. P. Lumban Gaol mengaku
bersyukur atas prestasi di ajang KBKM.
Ia harap, rempah getah kemenyan menjadi bahan dasar berbagai produk wangi-wangian seperti parfum dan aromatherapy dari Desa Sipituhuta harga jualnya bisa meningkat. Selain itu ada moderenisasi terhadap budaya yang bisa mengenal kemenyan sebagai rempah di dunia.
"Sangat apresiasi dan senang adanya KBKM 2021. Sehingga aspirasi Dan inovasi anak muda bisa terakomodir. Sehingga bisa membangun Desa, " kata Michael S. P. Lumban Gaol.
Bersamaan dengan Hal tersebut, Sekretaris Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek, Fitra Arda
mengatakan, KBKM 2021 ini memberikan ruang pada kaum muda untuk berkreasi. Wadah bagi mereka untuk menuangkan ide mereka dalam pemajuan kebudayaan. Ia menambahkan pada KBKM 2021, Kemendikbudristek juga melibatkan semua pihak termasuk kaum muda penyandang disabilitas untuk memajukan desa.
Pada 2021, pihaknya mengangkat tema mengenai inovasi di desa. Para generasi muda mengangkat potensi yang dimiliki oleh desa tersebut.
"Potensi apa yang dimiliki oleh desa tersebut, itu yang harus mereka kembangkan. Inovasi yang dihasilkan harus mempertemukan warisan budaya dengan kemajuan teknologi," terbangnya.
Fitra Arda memberi contoh bagaimana rumah kayu yang tidak hanya tahan gempa tetapi juga tahan api. Inovasi tersebut dilakukan harus dilakukan berbasiskan teknologi.
Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kemendikbudristek, Judi Wahjudin juga menambahkan, Kemdikbudr tidak hanya melakukan pendampingan tetapi juga pembinaan dan pertemuan dengan para investor.
"Kegiatan ini disinergikan dengan kegiatan desa pemajuan kebudayaan dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan juga Pemerintah Daerah.Sebanyak 50 calon mitra hadir dalam forum ini berasal dari kalangan industri, profesional, Pemda, kampus dan BUMN. Calon mitra dapat melihat produk secara langsung di booth yang didesain futuristik, komitmen kemitraan tersebut dituangkan dalam letter of intent yang ditandatangani kedua pihak."Ujar nya
Hal yang sangat menarik ialah, ada 8 peserta KBKM 2021 yang diadopsi mitra di puncak acara program ini. Salah satunya Masyarakat Sadar Wisata (MASATA) mengadopsi 5 peserta, yaitu
Kasuami, Pa'kamasean, Uwei Bara Lewu, Muktesa Eco Print, dan Tuli Jabar Juara. Selain itu, ada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kediri yang berniat mengadopsi Sakera Teknik, Inkubator Indonesia adopsi Ambyar yaitu Seternak, dan Imadi Group mengadopsi Kelompok Sirel.
Ke depan Kemdikbudristek mengajak semua pihak untuk bergabung dalam pembangunan desa, pengembangan teknologi, memperkaya sistem Pendidikan, peningkatan ekonomi kreatif dengan menjadikan budaya sebagai lumbung pengetahuan.
(dna/dna)