Presidensi G20 Dinilai Jadi Kesempatan buat Pulihkan Ekonomi Dunia

Presidensi G20 Dinilai Jadi Kesempatan buat Pulihkan Ekonomi Dunia

Alfi Kholisdinuka - detikFinance
Kamis, 09 Des 2021 23:52 WIB
Presidensi G20 Dinilai Kesempatan RI Bantu Pulihkan Ekonomi Dunia
Foto: Dok. Kemnaker
Jakarta -

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyatakan siap menyukseskan pelaksanaan Presidensi G20 yang dilaksanakan di Indonesia pada tahun 2022. Dia menyebut Presidensi G20 ini dapat menjadi kesempatan baik untuk Indonesia.

"Kementerian Ketenagakerjaan sebagai focal point G20 Bidang Ketenagakerjaan secara resmi siap dan berkomitmen mensukseskan Presidensi G20 tahun depan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (9/12/2021).

Hal ini dia ungkapkan pada acara Kick Off G20 Employment Working Group (EWG) Indonesia G20 Presidency 2022 di Jakarta.Presidensi G20 Indonesia Bidang Ketenagakerjaan yang diselenggarakan tahun 2022 mengusung tema besar 'Improving Employment Condition to Recover Together'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ida mengatakan dalam pertemuan G20 tahun mendatang, posisi strategis Indonesia sebagai Presidensi ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya karena di forum ini semua negara setara.

"Kepercayaan ini adalah kesempatan bagi Indonesia untuk berkontribusi lebih besar bagi pemulihan ekonomi dunia, membangun tata kelola dunia yang lebih sehat, lebih adil, dan berkelanjutan," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo dalam Opening Ceremony Presidensi G20 Indonesia beberapa hari yang lalu menyatakan bahwa Presidensi Indonesia tidak hanya sebatas seremonial belaka, tetapi Indonesia perlu mendorong negara-negara G20 untuk melakukan aksi-aksi nyata dan implementable, serta memperjuangkan aspirasi dan kepentingan negara-negara berkembang.

"Indonesia siap berkolaborasi dan menggalang kekuatan, sehingga masyarakat dunia dapat merasakan dampak positif dari kerja sama ini," jelasnya.

Ia menambahkan Indonesia juga harus menghasilkan terobosan-terobosan besar dari forum G20 ini, khususnya dalam menghadapi tantangan ketenagakerjaan global saat ini dan ke depan.

Menurutnya, dengan semangat solidaritas dan kemitraan, Presidensi Indonesia juga akan dimanfaatkan untuk berkontribusi bagi pembangunan ketenagakerjaan nasional, regional dan global yang lebih merata, lebih adil dan inklusif bagi dunia yang lebih tangguh terhadap krisis, serta bagi dunia yang lebih tangguh dalam menghadapi disrupsi digital dan perubahan iklim.

(akd/ega)

Hide Ads