Badung -
Finance and Central Bank Deputies Meetings (FCBD) G20 sudah digelar sejak 9 Desember 2021. Rangkaian agenda forum G20 ini mempertemukan beberapa tokoh-tokoh penting dunia di sektor keuangan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersama Menteri Keuangan dan Ekonomi Italia Danielle Franco serta Menteri Keuangan India Nirmala Sitharaman membahas perkembangan ekonomi dunia.
Dalam seminar tingkat tinggi itu disebutkan untuk memulihkan ekonomi global, seimbang dan inklusif harus dilakukan secara bersama-sama dan berkesinambungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Franco mengungkapkan, saat ini kinerja ekonomi global memang sudah mulai menguat, tapi diikuti dengan naiknya inflasi sehingga membuat kebijakan akan lebih ketat. Namun kondisi ini juga bisa membuat pemulihan ekonomi agak tersendat.
"Varian baru Omicron ini menimbulkan ketidakpastian. Kami mengapresiasi Indonesia yang menjadi Presidensi G20 dan mengusung tema 'Recover Together, Recover Stronger," jelas dia, dikutip Jumat (10/12/2021).
Menurut Franco, saat ini masih ada masalah yaitu tersendatnya distribusi vaksin COVID-19 ke berbagai negara. Padahal vaksinasi merupakan penentu pemulihan ekonomi dunia. "Gangguan pada pendistribusian vaksin ini bisa membuat kesehatan terganggu dan ekonomi pulih tapi tak merata," jelas dia.
Menteri Keuangan India bicara solidaritas buat pulihkan ekonomi. Cek halaman berikutnya.
Kemudian Menkeu India, Sitharaman mengungkapkan dibutuhkan transformasi dan solidaritas dari negara-negara di dunia untuk menopang pemulihan ekonomi. Dia mengungkapkan vaksinasi menjadi hal yang utama untuk pemulihan ekonomi dunia.
"Negara yang mudah mendapatkan akses vaksin bisa memberikan vaksin ke negara yang kesulitan. Tapi beberapa negara tak mampu melakukan hal itu karena keterbatasan infrastruktur dan logistik," jelas dia.
Apalagi saat ini banyak negara berkembang yang masih harus berjuang mendistribusikan vaksin ke penduduknya yang tinggal di pedalaman. Sitharaman menyebut India fokus mendorong persiapan untuk pemenuhan vaksin di dunia.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan jika saat ini pandemi COVID-19 menimbulkan ketidakpastian dan upaya negara untuk mendapatkan akses vaksin bagi rakyatnya.
Da menyebut saat ini negara maju sudah berhasil menyuntikkan vaksin hingga lebih dai 80%. Dia mengungkapkan Joint Finance Health Task Force G20 atau gugus tugas Keuangan-Kesehatan bersama G20 akan menciptakan strategi penanggulangan lebih awal dan mencegah dampak yang lebih dalam terhadap kerbelangsungan sosial, masyarakat, maupun ekonomi.
"Jadi memiliki akses vaksin, terutama untuk seluruh negara akan menjadi sangat penting. Kami telah membentuk Joint Finance Health Task Force G20," ujar dia.
Dia mengharapkan dalam gugus tugas berkelanjutan negara-negara akan bekerja, kemudian dapat membahas lebih konkret bagaimana kita akan membiayai banyak inisiatif yang sangat baik.