.webp)
Elon Musk dinobatkan sebagai Person of the Year 2021 oleh Majalah Time. CEO Tesla dan SpaceX itu dianggap memberikan dampak di bumi dan luar angkasa, hingga berkontribusi terhadap perubahan iklim.
Selain keberadaannya yang berpengaruh, Elon Musk juga sudah lama berhasil menempati posisi teratas sebagai orang terkaya di dunia. Mengutip data Forbes, Selasa (14/12/2021), selama 3 tahun harta pria berusia 50 tahun itu telah melonjak US$ 233,9 miliar atau setara Rp 3.346 triliun (kurs Rp 14.307).
Kenaikan secara bertahap terjadi di mana pada Maret 2018 kekayaan Elon Musk 'hanya' US$ 19,9 miliar atau setara Rp 284,7 triliun. Meskipun pada Oktober 2018, kekayaannya turun menjadi US$ 19,6 miliar atau setara Rp 280,4 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak butuh waktu lama bagi Elon Musk untuk meningkatkan kekayaannya jadi US$ 22,3 miliar atau setara Rp 319 triliun di Maret 2019. Sayangnya di Oktober 2019 hartanya turun lagi ke US$ 19,9 miliar.
Memasuki 2020 saat pandemi COVID-19, kekayaan Elon Musk konsisten naik setiap waktunya. Seperti pada April 2020 kekayaannya sebesar US$ 24,6 miliar atau setara Rp 351,9 triliun, dan dalam waktu lima bulan tepatnya September 2020 hartanya jadi US$ 68 miliar atau setara Rp 972,9 triliun.
Tidak berhenti sampai di situ, pada April 2021 kekayaan Elon Musk mencapai US$ 151 miliar atau setara Rp 2.160 triliun, Oktober 2021 US$ 190,5 miliar atau setara Rp 2.725 triliun dan hari ini mencapai US$ 253,8 miliar atau setara Rp 3.631 triliun.
Jadi dari 2018 sampai 2021 per hari ini, lonjakan kekayaan Elon Musk mencapai Rp 3.346 triliun. Sumber utama kekayaannya adalah kepemilikan saham di perusahaan mobil listrik Tesla, di mana dia juga adalah sang CEO.
Elon Musk tercatat memiliki 23% saham di Tesla yang menyumbang 67% dari kekayaan bersihnya. Kemudian sumber penghasilan kedua adalah dari perusahaan pesawat luar angkasa SpaceX yang saat ini adalah salah satu perusahaan swasta paling mahal.
Simak video 'Elon Musk Pertimbangkan untuk Pensiun dan Jadi Influencer':
