Sempat Diremehkan, Kini Produk Valerie Crochet Disukai Banyak Konsumen

Sempat Diremehkan, Kini Produk Valerie Crochet Disukai Banyak Konsumen

Dea Duta Aulia - detikFinance
Selasa, 14 Des 2021 16:05 WIB
Deasy Priska-Valerie Crochet-BRIlianpreneur
Foto: detikcom
Jakarta -

Perjalanan Deasy Priska dalam membangun Valerie Crochet tidaklah mudah. Pasalnya, ia membuat produk rajutannya dengan detail dan memperhatikan berbagai aspek termasuk keamanan pada konsumennya.

Deasy Priska mengatakan saat awal memulai bisnis tepatnya pada Januari 2016 ada banyak tantangan yang mesti dilalui oleh Valerie Crochet. Salah satunya yakni masih minimnya minat masyarakat terhadap produk rajutan.

"Peminatnya untuk crochet ini awalnya masih kurang begitu diminati," kata Deasy Priska saat dikutip YouTube Channel Bank BRI, Senin (13/12/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Permasalahan tidak hanya berhenti sampai di situ, karyanya yang dibuat dengan manual juga kurang mendapatkan penghargaan dari masyarakat. Bahkan ketika itu, ada calon pembeli yang tega menawar produknya dengan harga yang tidak manusiawi.

"Sayangnya orang kita sendiri karena orang Indonesia itu kurang menghargai handmade. Karena orang indonesia itu begini contohnya, 'saya beli satu 100 ribu. Kalo beli 5 diskon 50% bisa ga?'" ujarnya saat menirukan gaya bicara calon pembelinya.

ADVERTISEMENT

Padahal menurutnya dalam proses pembuatan setiap produk tidaklah mudah. Setiap produk harus dirajut satu-satu dengan tangan tanpa menggunakan mesin.

"Padahal membuat ini tidak begitu mudah karena dibuat dengan tangan. Padahal menjahitnya harus pake tangan tidak bisa pake mesin (di beberapa bagian). Misalnya kaya bikin mata, kita bikin ga pake plastik dan harus disulam," tambahnya.

Meskipun begitu, tekadnya untuk mengembangkan bisnisnya tidak surut begitu saja. Ia membuat beragam produk dan lambat laun mulai diminati oleh banyak orang. Adapun produk yang telah dibuatnya mulai dari sepatu rajut, topi, hingga mantel bayi.

"Valerie sendiri awalnya sepatu rajut. Pada 5 tahun lalu terkenal dengan sepatu rajut valerie bayi valerie. Abis itu berkembangan dengan topi bayi, dan mantel bayi," katanya.

Tidak puas dengan hal tersebut, ia pun mulai mencoba membuat beragam produk lainnya salah satunya boneka rajut. Dari boneka rajut lah sedikit demi sedikit pundi-pundi rupiah mulai terkumpul. Tingginya minat boneka rajut membuatnya menghadirkan beragam desain mulai dari berbentuk beruang, harimau, gajah, dan berbagai macam hewan lainnya.

"Kita coba buat boneka. Kita coba bikin boneka booming," jelasnya.

Baca halaman berikutnya..

Uniknya, dalam proses pembuatan boneka, Deasy juga memperhatikan penggunaan bahan yang aman sesuai dengan segmen pasar. Untuk segmen anak-anak misalnya, Deasy menjelaskan boneka yang dibuat dengan bahan-bahan yang ramah anak kecil. Bahkan, bahan yang cenderung membahayakan anak kecil seperti besi, plastik, dan lem sangat dihindari sekali untuk digunakan.

Namun, untuk segmen orang dewasa, ia tidak segan membuat boneka rajutan dengan menggunakan bahan seperti besi, plastik, dan lem.

"Karena memang segmennya baby and kids kita dalamnya (boneka) make full dakron tidak pakai besi. Jadi lebih aman juga untuk anak-anak. Jadi kita kalo bikin rajutan, apalagi untuk dijual kita harus mikirin segmennya ini butuhnya seperti apa. Kalo memang untuk baby and kids buat mainan buat nemenin bobo. Kayanya kurang safety kalo dalamnya pakai besi," jelasnya.

Deasy menjelaskan, pada masa kini, bisnisnya tak luput merasakan dampak negatif dari Pandemi COVID-19. Meskipun begitu, Deasy memilih untuk tidak pasrah pada keadaan. Ia lebih memilih jalan untuk terus bergerak dengan menghadirkan inovasi baru yang sekiranya mampu diminati oleh masyarakat. Salah satu produk yang diluncurkan di masa pandemi yakni boneka tangan dan buku bayi.

"Kita masuk masa Pandemi COVID-19. Pandemi harus tetap berkreasi gimana kita survive di masa Pandemi COVID-19. Jadi aku pikir, apa yang dilakukan anak-anak dan orang tua saat di rumah. Aku menciptakan ide boneka tangan. Ada baby book jadi orang tua bisa dongeng kepada anak-anaknya," tambahnya.

Ia bersyukur beragam inovasinya pun mendapatkan sambutan baik dari para konsumen. Mereka para konsumen mengaku senang karena boneka tangan Valerie Crochet mampu memberikan hiburan bagi anak-anak.

Selain menghadirkan beragam inovasi, Deasy juga tidak segan untuk terus belajar guna mempertahankan dan mengembangkan bisnisnya. Salah satunya dengan mengikuti Brilianpreneur yang diselenggarakan oleh Bank BRI.

UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2021 menjadi salah satu langkah nyata dan komitmen BRI sebagai agent of development untuk turut bertanggung jawab memajukan UMKM Indonesia.

Menurut Deasy pelatihan yang diberikan oleh UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2021 sangat bermanfaat untuk mengembangkan bisnisnya. Pasalnya banyak ilmu baru terkait bisnis yang dia dapatkan.

"Melewati masa-masa pandemi yang sulit tapi masih juga survive salah satunya dengan bantuan UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2021. Itu memotivasi saat di coaching, jadi bisa terbuka dengan berbagai macam cara," tutupnya.



Simak Video "Video: Istri Menteri UMKM Bantah soal Fasilitas Pendampingan saat ke Eropa"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads