.webp)
Founder CT Corp, Chairul Tanjung bicara soal kebangkitan ekonomi pada tahun 2022 mendatang. CT, sapaan akrabnya mengatakan, kebangkitan ekonomi dapat tercapai jika Indonesia mampu mengendalikan pandemi pada Libur Nataru dan hari raya tahun depan.
"Oleh karenanya kalau kita mampu melewati tahun baru ini dengan baik, melewati lebaran tahun depan dengan baik insyaallah maka kebangkitan ekonomi kita di tahun 2022 akan terwujud," kata Chairul Tanjung dalam acara CNBC Indonesia Awards secara virtual, Selasa (14/12/2021).
Awalnya, CT berbicara mengenai awal mula Indonesia mengalami pandemi COVID-19 pada Maret 2020 lalu. Dia mengatakan, pelaku usaha, pemerintah dan masyarakat saat itu masih meraba-raba. Hingga akhirnya perlahan membaik pada awal tahun 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akhirnya kita hanya meraba-raba alhamdulillah awal tahun ini situasi sudah menjadi jauh lebih baik namun tiba-tiba setelah lebaran muncullah varian delta yang tidak disangka-sangka. Kita mengalami yang namanya gelombang kedua, second wave yang efeknya itu jauh lebih besar daripada the first wave," sambungnya.
CT mengumpamakan pandemi COVID-19 dengan kejadian bom Bali yang terjadi beberapa tahun silam. Proses recovery (pemulihannya) relatif lebih cepat jika dibandingkan dengan bom Bali kedua. Begitupun dengan pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19.
"Nah tentu kita berharap dan berupaya semaksimal mungkin agar jangan sampai kita kena yang namanya the thrird wave. Kalau gelombang ketiga ini sampai kena tentu korbannya akan jauh lebih banyak lagi dan waktu recoverynya akan jauh lebih panjang lagi," paparnya.
Maka dari itu, kata dia, baik antara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat perlu bekerja sama agar dapat mencegah gelombang tiga COVID-19 terjadi di tanah air.
"Oleh karenanya kita berharap pemerintah, dunia usaha dan masyarakat untuk bisa bersatu padu, untuk bagaimana mencegah jangan sampai kita mendapatkan gelombang ketiga tersebut. Jadi tentu kita berharap kebersatuan kita dapat membuat bangsa kita menjadi lebih baik lagi," pungkasnya.
(Siti Fatimah/dna)
