Omicron, varian baru virus COVID-19 telah tercatat kasus pertamanya di Indonesia. Menanggapi hal itu, pengusaha enggan untuk panik dan khawatir berlebihan.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Haryadi Sukamdani mengimbau semua pihak, termasuk rekan-rekannya sebagai pengusaha jangan panik dengan masuknya varian Omicron ke Indonesia.
Dia bilang yang dihadapi adalah virus, sesuatu yang tak terlihat. Maka dari itu seketat apapun kebijakannya, risiko kebobolan masih tetap ada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini risiko, mau ketat bagaimanapun namanya virus masih aja bisa terjadi. Ini seperti suatu hal nggak bisa dihindari. Yang penting nomor satu nggak usah panik, hadapi bersama," ungkap Haryadi kepada detikcom, Kamis (16/12/2021).
Baca juga: Omicron Masuk RI, Sudah Goyang Ekonomi? |
Haryadi mengimbau jangan sampai khawatir dan terlalu panik soal penyebaran varian Omicron. Dia menilai pemerintah sudah ada pengalaman dan persiapan lebih baik saat ini untuk menghadapi varian baru.
"Nggak perlu panik kita ini kan sudah ada pengalaman. Setidaknya, persiapan pun lebih baik," kata Haryadi.
Sementara itu, pelaku pasar saham saat ini sudah mulai terpantau mengalami kepanikan. Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menyatakan indeks saham saat ini berjalan ke zona merah setelah tadinya menguat usai pengumuman adanya kasus Omicron di Indonesia.
"Ini (Omicron) yang ditakutkan oleh pemerintah maupun oleh pelaku pasar sehingga ini berdampak pada indeks saham gabungan yang saat ini beralih yang tadinya menghijau menjadi merah," ungkap Ibrahim kepada wartawan.
Meski begitu, Ibrahim mengatakan kepanikan pasar ini hanya bersifat sementara saja. Dia yakin upaya-upaya yang dilakukan pemerintah mampu meredam kepanikan di pasar.
"Pasar kemungkinan besar hanya bersifat sementara karena penanganan COVID-19 di Indonesia cukup bagus dan pemerintah proaktif lakukan vaksinasi. Ini yang akan mendorong Rupiah dan IHSG mengalami penguatan," papar Ibrahim.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melaporkan kasus pertama COVID-19 varian Omicron di Indonesia. Pasien tersebut tanpa gejala dan dikarantina di Wisma Atlet. Budi menyampaikan pasien COVID-19 varian Omicron itu sudah negatif COVID-19.
"Ketiganya dikarantina di Wisma Atlet dan tanpa gejala. Mereka sudah di-PCR kedua dan semua negatif," kata Budi dalam konferensi pers.
(hal/zlf)