Persaingan dompet digital saat ini makin kuat. Mayoritas berlomba-lomba memberikan diskon besar atau bakar uang.
Namun LinkAja memiliki cara sendiri untuk meningkatkan ekosistem konsumennya. Bukan dengan 'bakar uang', tetapi fokus dengan meningkatkan digitalisasi UMKM hingga warung-warung.
"Kami melakukan investasi cukup strategis cukup selektif agar pertumbuhan akan selalu sustainable. Kita fokus ekosistem parent, pertama. Di mana ekosistem parent Telkomsel sudah ada 400.0000 merchant atau warung digitalisasi. Jadi digitalisasi ini membuat parent terbantu. Parent mengatur alokasi dan parent tau siapa warung itu," kata Direktur Marketing LinkAja, Wibawa Prasetyawan dalam Media Gathering LinkAja di Jakarta, Kamis (16/12/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Wibawa menekankan bahwa LinkAja fokus untuk memberikan solusi bisnis untuk UMKM dan memberikan solusi bisnis kepada korporasi. "Sehingga kita tumbuh yang kita kuasai secara sehat," ujarnya.
Menurutnya, masing-masing startup memiliki strategi masing-masing, apakah 'bakar uang' atau investasi besar-besaran.
"Perkara strateginya investasi besar-besaran, investasi selektif. Kami menghargai. Yang jelas semangat kami sama, ingin membuat digital ekonomi di Indonesia tumbuh secara baik," ucapnya.
Dalam paparannya, dijelaskan LinkAja sudah memiliki 80 juta pengguna terdaftar dan itu memiliki aplikasi LinkAja. Sedangkan jumlah merchant terdaftar totalnya sebanyak 2,3 juta.
"Kita hadir 476 kota di seluruh Indonesia. Sebanyak 2,3 juta merchant terdaftar yang selalu kami dampingi. Ada 1,3 juta titik di mana orang bisa menyetor dan mengambil saldo LinkAja" imbuhnya.