COVID-19 varian Omicron yang meresahkan dunia akhirnya masuk Indonesia. Kasus pertama varian Omicron ditemukan di Wisma Atlet, Jakarta yang diumumkan pada Kamis 16 Desember kemarin. Meski menakutkan, hal itu menjadi sentimen positif bagi harga emas.
Menurut Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim, harga emas berpeluang meroket hingga mendekati Rp 1 juta per gram, tepatnya Rp 980 ribu. Sebab, ada kemungkinan harga emas dunia tembus US$ 1.900 per troy ons, dan kurs rupiah bisa menyentuh level Rp 14.400 per dolar AS.
"(Harga emas) US$ 1.900 dibagi 31,1, itu adalah troy ons diubah jadi gram, (hasilnya) sama dengan 61,09324 dikali dengan rupiah 14.400, di sini emas ini kemungkinan di akhir tahun itu Rp 880 ribu per gram," katanya kepada detikcom, Senin (20/12/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harga emas Rp 880 ribu itu lalu ditambah dengan ongkos dan sertifikat sebesar Rp 100 ribu maka harga akhirnya adalah Rp 980 ribu per gram.
"Ditambah dengan ongkos sama sertifikat Rp 100 ribu menjadi R 980 ribu per gram, hampir menyentuh Rp 1 juta kalau di akhir tahun ini menyentuh level di US$ 1.900 (per troy ons). Tapi saya optimis tembus mendekati 1.900," sebutnya.
Hal itu memungkinkan terjadi karena Omicron cukup menarik perhatian pelaku pasar terutama tentang masalah laju penyebarannya. Ibrahim mengutip pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai penyebarannya yang sangat cepat.
"WHO sendiri mengatakan bahwa Omicron ini akan meningkat dua kali lipat selama 1,5 hingga 3 hari. Artinya penyebaran Omicron itu setiap hari mutasinya akan cukup luar biasa kalau memang tidak dilakukan sterilisasi ya berupa lockdown satu wilayah," jelasnya.
Lanjut halaman berikutnya soal perkiraan harga emas.
Lihat juga Video: WHO Minta Dunia Waspada Penyebaran Omicron yang Cepat