Bamsoet Dukung Bandara Kertajati Buka Penerbangan untuk Kargo-Haji

Bamsoet Dukung Bandara Kertajati Buka Penerbangan untuk Kargo-Haji

Yudistira Imandiar - detikFinance
Selasa, 21 Des 2021 20:55 WIB
Bamsoet Dukung Bandara Kertajati Buka Penerbangan untuk Kargo-Haji
Foto: Dok. MPR RI

Bamsoet menambahkan jemaah umrah Indonesia berada di peringkat dua tertinggi dunia. Mencapai 946.962 per tahun, di bawah Pakistan yang mencapai 1,5 juta, dengan perputaran uang per tahunnya mencapai Rp 28 sampai Rp 47 triliun. Sebanyak 300 ribu jamaah umrah di antaranya berasal dari Jawa Barat.

"Besarnya jumlah jamaah haji dan umrah asal Jawa Barat harus bisa dimanfaatkan oleh pengelola BIJB Kertajati. Khususnya jamaah asal Jawa Barat bagian timur seperti daerah Majalengka, Subang, Indramayu, Cirebon, Tasikmalaya, dan Ciamis. Termasuk juga dari daerah Karawang, Purwakarta, Bandung Raya dan sekitarnya. Sehingga memudahkan para jamaah karena tidak perlu menempuh jarak waktu yang lama ke Bandara Internasional Soekarno Hatta di Jakarta," ulas Bamsoet.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Keamanan dan Pertahanan KADIN Indonesia ini juga mendukung rencana Asia Cargo Airlines dan Black Stone Group berinvestasi di BIJB Kertajati dengan membuka industri bengkel dan peralatan pesawat.

Bamsoet menilai jika rencana tersebut terealisasi, BIJB Kertajati akan menjadi pusat bengkel pesawat Indonesia yang memiliki fasilitas maintenance, repair, and overhaul (MRO), yang Potensi pengembangannya sangat besar. Ia mengulas data Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Kementerian Perhubungan mencatat 46 persen pesawat yang beroperasi di Indonesia masih melakukan MRO di luar negeri.

ADVERTISEMENT

"Kementerian Perindustrian memproyeksikan potensi bisnis MRO dari berbagai pesawat di Indonesia pada tahun 2025 akan mencapai US$ 2,2 miliar, naik signifikan dibanding tahun 2016 sebesar US$ 970 juta. Daripada pihak asing yang menikmati, lebih baik BIJB Kertajati dikembangkan sebagai pusat MRO Indonesia. Sehingga maskapai tidak perlu lagi melakukan MRO di luar negeri," urai Bamsoet.


(akd/hns)

Hide Ads