Daftar 10 Sultan Dunia yang Tiba-tiba Melarat di 2021

Daftar 10 Sultan Dunia yang Tiba-tiba Melarat di 2021

Trio Hamdani - detikFinance
Rabu, 22 Des 2021 18:30 WIB
China Perintahkan Jack Ma untuk Rombak Bisnis Ant Group (Getty Images/AFP/P. Lopez)
Jack Ma
Jakarta -

Pepatah yang mengatakan 'yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin' kelihatannya tak berlaku bagi orang-orang ini, khususnya di 2021. Terbukti 10 sultan terkaya di dunia ini nyatanya kehilangan sebagian hartanya, totalnya US$ 152 miliar atau setara Rp 2.158 triliun (kurs Rp 14.200).

Sejauh ini kejatuhan paling besar dirasakan oleh orang super kaya China, karena enam dari sepuluh miliarder dengan penurunan kekayaan bersih terbesar tahun ini berasal dari Negeri Tirai Bambu. Demikian disadur detikcom dari Forbes, Rabu (22/12/2021).

Tak heran, sebab pemerintah China semakin keras kepada sejumlah sektor industri melalui regulasi yang diterbitkan Presiden Xi Jinping. Saham raksasa internet Pinduoduo kehilangan hampir dua pertiga nilainya sepanjang tahun ini hingga Jumat, 10 Desember. Sementara saham Alibaba Group anjlok hampir 50% selama periode yang sama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perusahaan-perusahaan di sektor digital tersebut diadang oleh serangkaian undang-undang dan denda baru pemerintah China yang ketat terkait keamanan data dan praktik monopoli.

Pendiri kedua perusahaan di atas kehilangan lebih banyak kekayaan daripada siapa pun di planet ini selama tahun 2021, dengan Colin Zheng Huang dari Pinduoduo turun US$ 40,2 miliar hingga 10 Desember dan pendiri Alibaba, Jack Ma turun US$ 21,4 miliar.

ADVERTISEMENT

Forbes mengukur perubahan kekayaan bersih 2.660 miliarder antara 31 Desember 2020 dan 10 Desember 2021. Forbes kemudian menghitung kerugian terbesar menggunakan kurs dolar, dengan mempertimbangkan hanya mereka yang berinvestasi di perusahaan publik.

Berikut daftar 10 miliuner yang kekayaannya paling banyak terkuras di 2021:

1. Colin Zheng Huang (China)

Penurunan kekayaan: US$ 40,2 miliar
Kekayaan bersih: US$ 22,4 miliar

Galaknya peraturan pemerintah China sangat merugikan pendiri platform e-commerce Pinduoduo itu. Dia kehilangan 64% kekayaannya tahun ini karena saham Pinduoduo turun dengan jumlah yang hampir sama.

2. Jack Ma (China)

Penurunan kekayaan: US$ 21,4 miliar
Kekayaan bersih: US$ 37 miliar

Ma, yang pernah menjadi orang terkaya di China menjadi korban regulasi pemerintah. Regulator China pertama kali membatalkan IPO yang direncanakan oleh Ant Group senilai $35 miliar pada November 2020. Kemudian mereka memukul Alibaba yang didirikan oleh Ma dengan denda US$ 2,8 miliar pada bulan April sebagai hukuman antimonopoli tertinggi yang pernah diterapkan di China.

3. Hui Ka Yan (China)

Penurunan kekayaan: US$ 18 miliar
Kekayaan bersih: US$ 9,1 miliar

Hui adalah salah satu miliarder menyedihkan terbesar untuk tahun kedua berturut-turut . Dia telah mengeluarkan miliaran uang di tengah krisis keuangan yang sedang berlangsung di China, Evergrande Group. Raksasa real estat, yang dia dirikan dan pimpin itu gagal bayar utangnya kepada investor global untuk pertama kalinya pada bulan Desember

4. Zhang Yong (Singapura)

Penurunan kekayaan: US$ 15,9 miliar
Kekayaan bersih: US$ 7,6 miliar

Zhang adalah Founder and Chairman Haidilao, jaringan hotpot terbesar di China yang juga memiliki lokasi di seluruh dunia. Didorong oleh pertumbuhan cepat selama bertahun-tahun, raksasa restoran itu menggandakan jumlah cabang menjadi hampir 1.600. Tetapi dengan gelombang baru COVID-19 dan kekhawatiran konsumen tentang pengalaman bersantap bersama Haidilao, permintaan konsumen masih seret.

Pada bulan November, perusahaan mengumumkan akan menangguhkan atau menutup 300 toko pada akhir tahun. Saham turun 71% pada tahun ini hingga 15 Desember, membuat Zhang yang memiliki kekayaan US$ 23 miliar pada April menjadi 68% lebih miskin.

Siapa lagi daftarnya? Lanjut ke halaman berikutnya.

5. Tadashi Yanai (Jepang)

Penurunan kekayaan: US$ 14 miliar
Kekayaan bersih: US$ 30.4 miliar

Yanai kehilangan sekitar sepertiga dari kekayaannya tahun ini setelah saham kerajaan pakaiannya yang berbasis di Tokyo, Fast Retailing selaku pemilik merek populer Uniqlo and Theory turun sekitar 34%. Meskipun pendapatan untuk tahun ini hingga Agustus 2021 tumbuh 6% dan laba sebelum pajak melonjak lebih dari 70% dari tahun 2020, pengecer masih sangat dipengaruhi oleh pembatasan dan lockdown, termasuk di pabriknya di Vietnam.

6. Lei Jun (China)

Penurunan kekayaan: US$ 14 miliar
Kekayaan bersih: US$ 16,3 miliar

Kekayaan Lei, Founder and Chairman Xiaomi turun hampir setengahnya tahun ini. Xiaomi berjuang dengan masalah rantai pasokan, yaitu kekurangan chip global, ditambah dengan persaingan ketat yang menyusutkan pangsa pasarnya. Mereka mencatat laju pertumbuhan penjualan paling lambat sejak awal 2020 dalam pendapatan kuartal ketiga pada November.

7. Masayoshi Son (Jepang)

Penurunan kekayaan: US$ 13,6 miliar
Kekayaan bersih: US$ 25,1 miliar

Ketidakpastian yang mengganggu perusahaan China juga berdampak besar pada Masayoshi Son, Pendiri dan CEO raksasa investasi Jepang, Softbank Group. Softbank menjadikan banyak perusahaan teknologi China di antara investasi utamanya.

8. Daniel Gilbert (AS)

Penurunan kekayaan: US$ 13,2 miliar
Kekayaan bersih: US$ 29,6 miliar

Ini adalah tahun yang penuh gejolak bagi harga saham perusahaan hipotek Dan Gilbert, Rocket Companies. Miliarder hipotek itu sempat menjadi salah satu dari 10 orang terkaya di dunia ketika kekayaannya melonjak menjadi US$ 80 miliar selama tekanan singkat di bulan Maret. Tetapi saham pemberi pinjaman online itu telah jatuh 62% sejak puncaknya pada 15 Desember.

9. Zhang Bangxin (China)

Penurunan yang : US$ 11,3 miliar
Kekayaan bersih: US$ 1,2 miliar

Ini bukan waktu yang tepat untuk berkecimpung dalam bisnis bimbingan belajar di China. Zhang, salah satu Founder and Chairman perusahaan layanan pendidikan TAL Education dapat membuktikan hal itu. Pemerintah China meningkatkan serangannya terhadap perusahaan bimbingan belajar setelah jam sekolah tahun ini, dengan alasan industri tersebut -yang berkembang pesat selama pandemi- telah memberikan terlalu banyak tekanan pada anak-anak dan orang tua.

10. Zhong Huijuan (China)

Penurunan kekayaan: US$ 10,4 miliar
Kekayaan bersih: US$ 10 miliar

Zhong adalah Founder, Chairman dan CEO dari produsen obat China, Hansoh Pharmaceutical. Dia menjadi salah satu wanita terkaya di dunia setelah menghantarkan perusahaannya IPO pada 2019. Setelah itu sahamnya naik lebih dari 130%. Tetapi sahamnya telah jatuh lebih dari 50% pada tahun 2021 dan sekarang di bawah harga pencatatan IPO.


Hide Ads