Satu tahun berlalu tepatnya sejak 31 Desember 2020 Inggris resmi meninggalkan Uni Eropa (Britain Exit/Brexit). Saat itu Inggris sah keluar dari Uni Eropa dan menempuh jalannya sendiri.
Dampak ekonomi pun mulai terlihat. Berdasarkan survei Kamar Dagang Inggris tentang dampak tahun pertama Brexit, hampir semua pelaku bisnis mengalami penurunan penjualan yang besar.
"Pemilik bisnis yang saya ajak bicara memiliki refleksi hampir sama tentang realitas satu tahun perdagangan di luar pasar tunggal dan serikat pabean. Ini jelas merupakan tantangan, frustrasi, menakutkan, penurunan penjualan yang besar, dianggap tidak kompetitif di Eropa," kata pemilik usaha kecil mulai dari bahan kimia, layanan keuangan, hingga pemilik katering dikutip dari BBC Jumat (24/12/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Inggris Krisis BBM, 200 Tentara Dikerahkan |
Beberapa menteri Inggris disebut telah menyarankan bahwa bisnis harus lebih dipersiapkan dengan matang.
"Saya terkejut bahwa mereka menyuruh kita untuk membiasakan diri," kata pengusaha bahan kimia Robinson, Adrian Hanrahan. Dia sendiri berurusan dengan peraturan baru Inggris yang sepenuhnya disebut menduplikasi persyaratan UE.
Distributor kotak hadiah, Karen Lowen mengatakan lebih murah baginya untuk memasok ke Amerika Serikat (AS) dan Australia, daripada ke Eropa.
Sementara itu, produsen radiator Mutakhir mengatakan akan memindahkan perluasan pabriknya dari semula di Birmingham jadi di Polandia. Dirinya menceritakan bagaimana perjuangannya untuk bertahan hidup setelah satu setengah abad berbisnis.
(aid/ara)