Lanjutkan membaca -->
Para menteri pun berbagai tugas. Bak 'Three Musketeers', tiga menteri yaitu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri BUMN Erick Thohir dan dirinya, melakukan diplomasi melalui WHO, ADB, dan lembaga internasional lain
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang jelas karena Bu Retno, saya, Erick (Menteri BUMN Erick Thohir) ya kita bertiga ngobrol makan bersama-sama, yuk kita gimana caranya untuk melakukan diplomasi. Bu Retno makanya masuk melalui WHO kalau UN itu kan Kemenlu yang kuat di sana," terangnya.
"Saya dari sisi funding internasional saya networknya cukup kuat di sana. Jadi kita menggunakan World Bank, AIIB, ADB juga melalui koneksi dari berbagai trust fund dunia dalam hal ini dengan pengalaman sebelumnya sudah menghadapi seperti Ebola," sambungnya.
Dari situ, lanjutnya, Indonesia bisa mendapat jaminan akses dan mendapat prioritas vaksin.
"Dan kemudian dari sisi itu, sebetulnya baru satu keberhasilan yaitu memang establish Indonesia penting, Indonesia ikut yang itu dalam Undang-undang Dasar kita ikut dalam menjaga ketertiban dunia, jadi kita berkontribusi kolaborasi tapi kita juga kita minta mendapatkan guarantee akses vaksin itu juga, dan memang Indonesia diberikan priority," terangnya.
(acd/zlf)