Sad! China Lockdown Lagi, Warganya Terancam Kelaparan di Rumah

Sad! China Lockdown Lagi, Warganya Terancam Kelaparan di Rumah

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 29 Des 2021 17:48 WIB
This photo taken on December 28, 2021 shows a sanitation worker sweeping a deserted road in Xian in Chinas northern Shaanxi province, amid a coronavirus lockdown in the city. (Photo by AFP) / China OUT
Foto: AFP/STR
Jakarta -

China kembali memberlakukan lockdown di kota Xian yang terletak di provinsi Shaanxi. Penguncian ini kembali dilakukan karena kasus positif kembali meningkat bahkan pada Selasa tercatat ada 175 konfirmasi kasus baru.

Dikutip dari CNN disebutkan, sepanjang bulan Desember telah terkonfirmasi 810 kasus. Bahkan ini merupakan yang terburuk dibandingkan gelombang awal di Wuhan.

Pemerintah China melakukan lockdown ketat dengan menutup sekolah, tempat umum dan transportasi kecuali supermarket dan rumah sakit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga dilarang untuk keluar rumah kecuali untuk keperluan pengobatan. Bahkan di platform media sosial China Weibo sejumlah warga Xian mengeluhkan mereka kehabisan bahan makanan di rumah.

"Ada yang bisa menyelamatkan kami? Kami hampir kelaparan di rumah. Tak ada yang menerima pesanan online, tolong bantu kami. Tak apa jika harganya mahal, kami hanya ingin bahan makanan," kata dia dikutip dari CNN, Rabu (29/12/2021).

ADVERTISEMENT

Bahkan dalam aturan lockdown ini mahasiswa diharuskan tinggal di dalam asrama kecuali untuk kebutuhan khusus. Untuk para staf supermarket, toserba, logistik dan pasar yang menjual produk pertanian wajib menggunakan masker N95 dan sarung tangan medis.

Pemerintah juga melakukan disinfeksi di seluruh kota pada Minggu malam. Para pekerja dilengkapi dengan alat pelindung untuk menyemprotkan disinfektan di jalan, rel kereta bawah tanah, gedung dan udara.

Pada Senin malam 150 petugas medis militer dari Angkatan Udara China datang ke Xian untuk membantu rumah sakit setempat menangani kasus positif ini.

Kasus pertama di Xian ini terdeteksi pada 9 Desember lalu. Virus tersebut diduga menyebar melalui pekerja hotel yang sebelumnya sudah terinfeksi.

Para pejabat setempat meyakini kasus itu masuk lewat penerbangan dari Pakistan pada 4 Desember lalu. Dalam penerbangan tersebut ada enam penumpang yang terkonfirmasi COVID-19 varian Delta.

Kondisi ini juga mempengaruhi 681 jadwal penerbangan di Bandara Xian yang dibatalkan pada Selasa lalu.

(kil/das)

Hide Ads