Program Kartu Prakerja masih akan dilanjutkan ke tahun 2022. Anggaran Rp 11 triliun sudah disiapkan untuk membiayai program ini tahun depan.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kemenko Perekonomian Rudy Salahuddin menyatakan program Kartu Prakerja akan disiapkan untuk 2,9 juta orang sampai akhir tahun.
"Program kartu prakerja ini akan diteruskan di tahun 2022 mendatang dengan anggaran Rp 11 triliun. Untuk 2,9 juta sampa akhir tahun mendatang, kecuali ada penambahan dari pemerintah," ungkap Rudy dalam konferensi pers virtual Kemenko Perekonomian, Kamis (30/12/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rudy menegaskan insentif Kartu Prakerja akan tetap senilai Rp 2,4 juta yang akan diberikan bagi peserta yang menjadi penerima Kartu Prakerja.
"Insentif Kartu Prakerja masih tetap senilai Rp 2,4 juta, terdiri dari Rp 600 ribu per bulan ini insentif besar dibandingkan dengan bansos lain," ungkap Rudy.
Seperti diketahui, peserta Kartu Prakerja diberikan insentif senilai Rp 3,5 juta. Insentif itu berupa biaya pelatihan senilai Rp 1 juta yang diberikan 1 kali.
Dana insentif pascapelatihan sebesar Rp 600 ribu/bulan yang diberikan selama empat bulan. Atau bila ditotal Rp 2,4 juta seperti yang dikatakan Rudy.
Kemudian masih ada dana insentif survei kebekerjaan Rp 50.000/survei yang diberikan selama tiga kali atau totalnya Rp 150.000.
(hal/zlf)