Dana PEN Tak Bisa Terserap 100% Tahun Ini, Kenapa?

Dana PEN Tak Bisa Terserap 100% Tahun Ini, Kenapa?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 30 Des 2021 16:40 WIB
Pengembalian Uang Korupsi Samadikun

Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta Toni Spontana (tengah) menyerahkan secara simbolis kepada Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Sulaiman A. Arianto (ketiga kanan) uang ganti rugi korupsi Bantuan Likuidasi Bank Indonesia (BLBI) dengan terpidana Samadikun Hartono di Gedung Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (17/5/2018). Mantan Komisaris Utama PT Bank Modern Samadikun Hartono terbukti korupsi dana talangan BLBI dan dihukum 4 tahun penjara serta diwajibkan mengembalikan uang yang dikorupsinya sebesar Rp 169 miliar secara dicicil. Grandyos Zafna/detikcom

-. Petugas merapihkan tumpukan uang milik terpidana kasus korupsi BLBI Samadikun di Plaza Bank Mandiri.
Foto: grandyos zafna
Jakarta -

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan dana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun ini tidak bis disalurkan 100%. Diperkirakan penyaluran dana PEN cuma mentok 88,5% saja.

Totalnya sendiri dana PEN tahun ini mencapai Rp 744,7 triliun, namun Airlangga memperkirakan yang bisa disalurkan hanya mencapai Rp 658,9 triliun saja.

"Terkait PEN outlook-nya sampai akhir tahun hanya bisa tersalur mencapai 88,5%. Ini akan dimonitor beberapa hari ini," ungkap Airlangga dalam konferensi pers virtual Kemenko Perekonomian, Kamis (30/12/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari paparan Airlangga program dukungan UMKM senilai Rp 162,4 triliun tersalur paling sedikit. Prediksinya hanya akan mencapai 76,9% atau sekitar Rp 116,2 triliun. Ada beberapa program yang tidak berjalan dan adanya pengembalian penempatan dana.

"Ini ada faktor dari Imbal Jasa Penjaminan (IJP) dari sektor keuangan sebesar Rp 30 triliun dikembalikan karena perbankan likuiditasnya bagus jadi nggak butuh tambahan alokasi penjaminan," ungkap Airlangga.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, anggaran kesehatan yang disiapkan Rp 214,96 triliun kemungkinan hanya tersalur 89,8% atau sekitar Rp 193 triliun. Sementara anggaran perlindungan sosial yang mencapai Rp 186,6 triliun cuma bakal tersalur Rp 170,5 triliun atau 91,3% saja.

Kemudian program prioritas diprediksi akan tersalur mencapai Rp 106,5 triliun, 90,3% dari target Rp 117,9 triliun. Hanya program insentif usaha saja yang penyalurannya diperkirakan akan lebih dari 100%, yaitu mencapai Rp 72,7 triliun atau 115% dari target.

Tahun depan, dana PEN masih akan disiapkan. Jumlahnya mencapai Rp 414,1 triliun. Salah satu alokasinya adalah untuk program perlindungan sosial senilai Rp 154,8 triliun.

"Terkait dengan bansos 2022 ada Rp 154,8 triliun. Di mana dari situ akan diberikan untuk PKH masih 10 juta KPM, kartu sembako 18,8 juta kpm, Kartu Prakerja 2,9 juta orang, program jaminan kehilangan pekerjaan, dan BLT Desa," ungkap Airlangga.

"Termasuk untuk adanya perlindungan sosial yang lain seperti untuk pemilik warung, PKL, dan nelayan," ujarnya.

Selain untuk perlindungan sosial dana PEN 2022 akan dialokasikan sebesar Rp 117,9 triliun untuk program kesehatan. Kemudian, untuk program penguatan pemulihan ekonomi sebesar Rp 141,4 triliun.




(hal/zlf)

Hide Ads