PT PAL Indonesia (Persero) resmi menerima Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 1,28 triliun yang diserahkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Dana itu bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2021.
"Pemerintah memberikan PMN yang berasal dari APBN 2021 kepada BUMN sebagai penguatan keuangan BUMN, karena harus melakukan beberapa misi atau langkah-langkah program pembangunan yang sangat penting," kata Sri Mulyani dalam keterangan tertulis, Kamis (30/12/2021).
Melalui PMN itu, PAL akan menyiapkan diri untuk menjawab kebutuhan alutsista nasional khususnya kapal selam dengan melakukan strategi penguasaan teknologi kapal selam dan pengembangan teknologi kapal selam ke depan, termasuk kapal selam tanpa awak.
"Dari aspek peningkatan kapabilitas SDM diukur dari keikutsertaan pelatihan dan sertifikasi, dari aspek peningkatan kapasitas produksi diukur melalui realisasi pembangunan fasilitas produksi, pengadaan peralatan produksi, sehingga mampu melakukan produksi kapal selam secara mandiri," ujar Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) Kaharuddin Djenod.
Kaharuddin menjelaskan pada 2015 PAL juga mendapatkan PMN sebesar Rp 1,5 triliun. Dana itu diwujudkan dengan pembangunan Fasilitas Produksi Kapal Selam (Faskasel) di PAL. Tidak menunggu lama setelah pembangunan selesai, Faskasel langsung dimanfaatkan untuk pelaksanaan joint section kapal selam Nagapasa Class yang nantinya diresmikan sebagai KRI Alugoro-405.
Dalam proses joint section tersebut, PAL sukses mendapatkan predikat zero defect pada seluruh alur pengelasan. Dalam kurun waktu yang juga simultan, PAL juga melaksanakan Overhaul KRI Cakra-401.
Kemudian di 2021, PAL kembali mendapatkan penambahan PMN pada APBN Tahun Anggaran 2021 sebesar Rp 1,28 triliun. Penambahan dana tersebut bertujuan untuk melengkapi kemampuan SDM, fasilitas, dan peralatan yang dibutuhkan agar PAL mampu melaksanakan whole local production.
Peningkatan kemampuan produksi baik hardware & software, melalui fasilitas-fasilitas yang akan dilengkapi di antaranya yaitu pembangunan Ship Lift, Glassfiber Reinforced Plastic (GRP) Shop, Painting Shop, Blasting Shop, Torpedo Shop dan lain-lain.
Simak Video "PLN Butuh Duit Rp 15 T Capai 100% Rasio Elektrifikasi Desa"
[Gambas:Video 20detik]
(aid/zlf)