Daftar 'Beres-Beres' PPA Selama 2021, Apa Saja?

Daftar 'Beres-Beres' PPA Selama 2021, Apa Saja?

Trio Hamdani - detikFinance
Jumat, 31 Des 2021 14:19 WIB
Logo baru Kementerian BUMN/Screenshot video
Foto: Logo baru Kementerian BUMN/Screenshot video
Jakarta -

PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) atau PPA menyelesaikan sejumlah proyek di 2021. Perusahaan sedang bertransformasi menjadi National Asset Management Company (NAMCO).

Adapun PPA memiliki 3 lingkup bisnis utama yaitu, Restrukturisasi dan Revitalisasi BUMN, Pengelolaan NPL Perbankan, serta Special Situations Fund (SSF).

Direktur Utama PPA Yadi Jaya Ruchandi mengatakan pihaknya berperan dalam mengoptimalisasi aset negara untuk memberikan nilai ekonomi dan sosial dalam kerangka penguatan BUMN.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Transformasi yang dilakukan adalah upaya kami untuk dapat menghadirkan 3 Pilar Bisnis sebagai solusi dari berbagai tantangan yang dihadapi korporasi, memberikan nilai bagi penguatan BUMN, serta membantu bisnis berakselerasi secara berkesinambungan," katanya dikutip Jumat (31/12/2021).

"Tahun 2021 merupakan periode penting di mana PPA melakukan sejumlah perbaikan dan penyempurnaan untuk memperkuat fondasi Perusahaan yang sedang bertransformasi melalui 3 Pilar Bisnis. Upaya tersebut membuahkan kinerja positif di mana PPA mencatatkan laba bersih induk yang melampaui target 2021 hingga empat kali lipat," kata Yadi.

ADVERTISEMENT

Dari bisnis Restrukturisasi dan Revitalisasi BUMN, PPA menyelesaikan salah satu langkah restrukturisasi atas PT Barata Indonesia (Persero) atau Barata melalui skema Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) yang ditandai dengan putusan homologasi PN Surabaya pada 6 Desember 2021.

PKPU Barata merupakan langkah awal bagi perusahaan untuk kembali fokus pada bisnis utama di industri manufaktur Indonesia.

Lanjut halaman berikutnya.

Dari Pengelolaan NPL Perbankan, PPA menuntaskan pengelolaan aset berkualitas rendah PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Bank Muamalat) yang ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Pengelolaan Aset dan Penguatan Struktur Permodalan Bank Muamalat pada 15 November 2021. Dalam transaksi tersebut, PPA juga membantu Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dalam proses menjadi pemegang saham mayoritas yang merupakan bagian dari penguatan struktur permodalan Bank Muamalat. Saat ini BPKH menjadi pemegang mayoritas saham Bank Muamalat dengan kepemilikan 78,45%.

"Pengelolaan aset berkualitas rendah Bank Muamalat ini merupakan tonggak sejarah bagi PPA dalam mendukung penguatan sistem perbankan di Indonesia. Dan semoga skema penyelesaian aset berkualitas rendah dengan aset produktif (asset swap) ini dapat menjadi solusi dan membuka peluang yang luas untuk bersinergi dengan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) maupun swasta," harap Yadi.

Atas pengelolaan lima saham minoritas, PPA mendapatkan dividen dari PT Indosat Tbk. Selain itu, PPA juga memperoleh dividen dari PT Socfin Indonesia dan PT PPLI.

"Sebagai perusahaan yang diamanatkan untuk mengoptimalisasi kepemilikan saham minoritas BUMN pada lima perusahaan, PPA berkomitmen melaksanakan amanat tersebut melalui pilar SSF. Pilar bisnis ini akan berperan dalam peningkatan nilai atas pengelolaan saham minoritas yang dimiliki oleh PPA dengan leveraging value chain ekosistem BUMN," ungkap Yadi.


Hide Ads