Harga Gorengan Naik Jadi Rp 2.000, Beneran Nih?

Harga Gorengan Naik Jadi Rp 2.000, Beneran Nih?

Trio Hamdani - detikFinance
Minggu, 02 Jan 2022 09:30 WIB
Ini 5 Alasan Mengapa Gorengan Berbahaya Dikonsumsi
Foto: iStock
Jakarta -

Naiknya harga gorengan disorot Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Dia mengunggah dua foto di Instagram. Foto pertama memperlihatkan dirinya yang sedikit menundukkan kepala sambil memegang jidat dengan salah satu tangannya.

Pada foto berikutnya terdapat gerobak tukang gorengan yang di kacanya ditempel selembar kertas bertuliskan pengumuman harga gorengan naik.

"MULAI 1 JANUARI 2022, Harga Gorengan 2.000/BIJI," bunyi pengumuman di kaca gerobak gorengan yang di-posting Kang Emil, Sabtu (1/1/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Problem pertama di tahun 2022. Semoga ada solusi," bunyi keterangan dalam unggahan foto tersebut.

Mantan Wali Kota Bandung itu berharap harga sembako dan pangan bisa turun seiring membaiknya perekonomian di tahun ini.

ADVERTISEMENT

"Semoga dengan membaiknya ekonomi 2022, juga bisa menurunkan harga sembako dan harga pangan masyarakat. Aamiin," tuturnya.

Dia pun mengajak pengikutnya di Instagram untuk tetap optimis. Menurutnya optimisme adalah bahan bakar ikhtiar hidup.

Dapat diketahui bahwa harga minyak goreng sedang mahal, bahkan sampai tembus di atas Rp 20 ribu/liter. Padahal harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah Rp 11 ribu/liter.

Berdasarkan penelusuran detikcom masih ada pedagang gorengan yang mempertahankan harga di Rp 1.000.

Pedagang gorengan di Kalisari, Jakarta Timur bernama Momo masih menjual goreng seharga Rp 1.000. Dia mempertahankan harga tersebut meskipun harga minyak goreng meroket. Pertimbangannya lantaran pedagang gorengan lain belum menaikkan harga.

"Ya dijalani aja gitu, soalnya teman-teman nggak pada naik," katanya kepada detikcom, kemarin Sabtu.

Lanjutkan membaca -->

Tonton juga Viral tentang bakso kuah rawon berikut ini:

[Gambas:Video 20detik]



Meski demikian dia memutuskan untuk sedikit memperkecil ukuran gorengan yang dijualnya agar tidak menanggung rugi. "Ya paling dikecilin lah, diatur aja gitu, molen dikecilin apa bakwannya yang biasa ini, ya diatur aja lah biar nggak rugi," jelasnya.

Mengenai opsi menaikkan harga gorengan, menurutnya akan dipertimbangkan bersama pedagang gorengan lainnya.

"Ya mungkin entar gimana teman-teman aja kalau misalkan sepakat mau dinaikin ya dinaikin gitu. Kan kalau nggak ada untung kan apa boleh buat," tambahnya.

Pedagang lain yang ditemui detikcom juga belum menaikkan harga gorengan dan masih menjualnya Rp 1.000 per buah, baik pisang goreng, tahu, tempe hingga bakwan.

Di tengah melambungnya harga minyak goreng, pedagang tersebut sebenarnya ingin menaikkan harga gorengan, namun dia memikirkan daya beli konsumen saat ini. Untuk ukuran gorengan yang dijual diakuinya tak mengalami perubahan.

"Ya dilihat-lihat dulu aja. Soalnya kan daya belinya lagi begini. Penginnya sih naik," ujar salah satu pedagang gorengan.



Simak Video "Zulhas Ungkap Penyebab Harga Beras-Migor Naik Jelang Ramadan"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads