Punya Utang Pajak, Elon Musk Jual Rp 232 T Sahamnya di Tesla

Punya Utang Pajak, Elon Musk Jual Rp 232 T Sahamnya di Tesla

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Senin, 03 Jan 2022 08:47 WIB
Elon Musk Berencana Buat Robot Humanoid untuk Mengerjakan Tugas Membosankan
Foto: DW (SoftNews)
Jakarta -

Dalam kurun waktu dua bulan terakhir, Elon Musk secara rutin telah menjual sebagian saham Tesla miliknya. Dari penjualan itu, Musk berhasil mengantongi US$ 16,4 miliar atau setara dengan Rp 232,88 triliun (kurs Rp 14.200/dolar AS).

Lalu apa yang dilakukan Elon Musk dengan uang sebanyak itu?

Melansir dari CNN, Senin (3/1/2022), pertama-tama, sebagian besar hasil dari penjualan saham Tesla senilai US$ 16,4 miliar itu akan ia gunakan untuk membayar tagihan pajak federal miliknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diperkirakan Musk perlu membayar tagihan pajak federal miliknya sekitar US$ 11 miliar atau setara dengan Rp 156,2 triliun. Meninggalkan dia dengan uang lebih senilai US$ 5 miliar atau sekitar Rp 71 triliun untuk digunakan sesuai keinginannya.

Sisanya sebesar US$ 5 miliar tersebut, kemungkinan besar Musk akan menaruh setidaknya sebagian ke perusahaannya yang lain, yakni SpaceX. Dugaan ini muncul berdasarkan sejumlah catatan dalam pengarsipan keuangan SpaceX.

ADVERTISEMENT

Terakhir musk telah menjual sebagian saham Tesla miliknya pada 28 Desember 2021 lalu dan mengatakan penjualan itu dilakukan "semata-mata" untuk menutupi tagihan pajaknya. Namun keesokan harinya, SpaceX tiba-tiba membuat pengajuan sendiri dengan SEC, mengungkapkan bahwa mereka telah mengumpulkan US$ 337,4 juta (Rp 4,79 triliun) dalam bentuk investasi ekuitas baru dari investor yang dirahasiakan.

Dan ini bukan pertama kalinya tahun ini penjualan Musk atas saham Tesla untuk tujuan selain membayar pajak diikuti oleh SpaceX yang melaporkan infus baru investasi ekuitas. Jadi tidak heran bila sebagian besar orang berpendapat kalau Musk menggunakan sebagian uangnya itu untuk keperluan pendanaan SpaceX.

Terlebih mengingat sebelumnya Musk juga telah menyampaikan bahwa saat ini SpaceX sedang menghadapi masalah keuangan yang cukup berat.

Sebelumnya Musk dilaporkan telah memperingati para karyawannya bahwa perusahaan sedang menghadapi krisis uang tunai karena masalah pengembangan mesin roket Raptor dan roket Starship yang diperlukan untuk meluncurkan satelit Starlink pada 2022 ini. Starlink adalah konstelasi satelit yang dirancang untuk menyediakan layanan Internet kecepatan tinggi dari orbit.

"Kami menghadapi risiko kebangkrutan yang nyata jika kami tidak dapat mencapai tingkat penerbangan Starship setidaknya sekali setiap dua minggu tahun depan," tulis Musk dalam sebuah email kepada karyawan SpaceX sebagaimana yang dilaporkan oleh Space Explored dan juga CNBC.

Meski demikian, hingga kini baik SpaceX maupun Tesla (TSLA) tidak menanggapi permintaan komentar tentang bagaimana Musk menggunakan hasil penjualan sahamnya.




(das/das)

Hide Ads