Harga minyak goreng di Korea Utara tembus 45.000 won Korea Utara atau setara dengan Rp 719 ribu (asumsi kurs Rp 15,99).
Penyebabnya adalah aktivitas perdagangan antara Korea Utara dan China yang saat ini sedang bermasalah. Sehingga mengganggu pasokan barang di Korea Utara.
Dikutip dari rfa.org disebutkan sebelumnya harga minyak hanya sekitar 10 ribu won Korea Utara. "Sekarang masalah muncul, minyak goreng kosong di mana-mana, orang kesulitan mendapatkan minyak itu," kata sumber, dikutip dari rfa.org, Kamis (6/1/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengungkapkan, tak masalah juga gula atau bumbu yang tidak tersedia. Tapi minyak merupakan komoditas penting di negara tersebut.
Selain itu menurut dia banyak ibu-ibu di Korea Utara yang menyebut tidak pernah membeli lagi minyak goreng karena harganya mahal. Bahkan ada juga ibu-ibu yang tak lagi menggunakan minyak goreng sejak musim gugur tahun lalu.
Saat ini minyak goreng yang dijual tersedia dalam botol kecil atau kantong plastik berukuran 50 atau 100 gram. Jika ada seseorang yang terlihat membawa minyak goreng dan dikemas dalam kaleng 2 kilogram, maka akan banyak orang yang iri.
"Saya beli 500 gram waktu itu dan saya menggunakannya sedikit-sedikit supaya hemat. Saat ini banyak keluarga yang memasak tanpa menggunakan minyak goreng," jelas dia.
Dia menyampaikan pemerintah Korea Utara bahkan telah mengeluarkan kebijakan terkait penanaman bunga mata hari dan biji jarak untuk minyak ini.
"Tapi nyatanya kami tidak melihat ada orang yang menanam," jelas dia.
Tak cuma minyak goreng yang langka, kacang merah juga sangat sulit ditemukan di pasar. Apalagi makanan ini sudah menjadi tradisi saat musim dingin di sana.
Saat ini Korea Utara sedang membutuhkan bantuan pangan eksternal untuk pemenuhan kebutuhan dasar. Sesuai dengan pengumuman FAO disebutkan Korea Utara harus mengimpor 1,06 juta ton biji-bijian antara November 2020 - November 2021 untuk menyelesaikan masalah ketahanan pangan. Namun ada masalah baru yaitu jalur perdagangan dengan China terhenti sejak Januari 2020 akibat pandemi COVID-19.
Lihat juga Video: Wapres Sentil Pihak yang Cari Untung di Tengah Mahalnya Minyak Goreng