Andrian kemudian mengungkapkan beberapa hal yang harus diperhatikan agar harga kebutuhan pokok kembali stabil.
Pertama, ujarnya, pemerintah harus memiliki data, barang mana di pasar yang harganya melambung tinggi.
Kedua, pemerintah harus punya langkah kongkret untuk menurunkan harga tersebut serta ketersediaan barang jangan sampai langka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemerintah punya kekuatan dan regulasi untuk melakukan hal itu. Terutama untuk barang dari dalam negeri. Kalau barang dari luar negeri, memang harganya sudah diatur dari pihak luar negeri," cetusnya.
Namun, ucapnya, pemerintah harus punya cara dan langkah dalam membina hubungan bilateral dengan negara pengimpor tersebut agar harganya bisa murah.
Oleh karena itu, lanjut Andrian, INKOPASS terus mendorong pemerintah agar melakukan tindakan cepat dan terukur untuk menanggulangi lonjakan harga kebutuhan pokok tersebut.
"Saya akui, INKOPASS sudah berusaha mencari sumber barang yang murah dan berkualitas. Sehingga bisa diborong INKOPASS dan dilepas ke anggota," paparnya.
Andrian berharap apa yang disuarakan INKOPASS ditanggapi dengan baik oleh pemerintah, yaitu dengan membantu pedagang pasar, sehingga pedagang mendapatkan harga kebutuhan pokok yang terjangkau.
"Sehingga pedagang tidak kesulitan menjual barangnya. Dan pelanggan bisa membeli dengan harga terjangkau. Mudah-mudahan pemerintah konsen akan hal itu," tukasnya.
Dia mengakui, INKOPASS dan pemerintah mulai bersinergi. INKOPASS, sambungnya, mendapatkan sumber barang yang murah. Artinya, dengan harga terjangkau. Barang tersebut kemudian disalurkan ke anggota INKOPASS melalui operasi pasar dan unit usaha, " Pungkasnya.
(aid/dna)