3. Pembelian Tidak Dibatasi
Untuk pembeliannya, masyarakat kalangan manapun berhak mendapatkan minyak goreng bersubsidi ini.
"Pokoknya semuanya, ini kan penyaluran 200 juta liter distribusinya dari berbagai aspek. Jadi, siapapun boleh mau e-commerce, pasar tradisional, pasar modern juga bisa. Ibu-ibu semua level berhak mengkonsumsi minyak goreng kemasan," jelas Oke.
4. Minyak Goreng Kemasan Sederhana vs Premium
Dihubungi terpisah, Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI), Sahat Sinaga mengungkap sementara ini minyak goreng kemasan sederhana menjadi produk dalam program operasi pasar yang dilakukan pemerintah untuk menurunkan harga minyak goreng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau yang premium tetap saja harganya sesuai dengan perkembangan harga CPO dunia," katanya kepada detikcom.
Perbedaan dari bentuk kemasan, minyak goreng premium ini dikemas dengan kemasan berdiri (standing pouches). Minyak goreng kemasan premium ini termasuk produk seperti Bimoli, Sunco, Sania, Tropical, Filma, dan lain sebagainya.
"Sedangkan yang disebut kemasan sederhana itu, adalah kemasan yang berbentuk/seperti bantal dan kantong ini tak bisa diberdirikan," lanjutnya.
Sementara harga minyak goreng kemasan sederhana dipatok Rp 14.000/liter, untuk yang premium harganya dua kali lipat dari angka itu.
Misalnya untuk merek Tropical saat ini Rp 22.900/liter, Filma Rp 24.300/liter, Fortune 38.800/2 liter dan Sania 41.300/2 liter. Harga ini berdasarkan pantauan di supermarket.
(ara/ara)