Malang Betul Nasib Garuda: Muncul Dugaan Korupsi saat Utang Bikin Merana

Malang Betul Nasib Garuda: Muncul Dugaan Korupsi saat Utang Bikin Merana

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Kamis, 13 Jan 2022 07:00 WIB
Garuda Ganti Jubah Tema Vaksin COVID-19
Foto: Dok. Garuda Indonesia
Jakarta -

Nasib PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk kurang mujur. Kabar terbaru, perusahaan dihadapkan pada masalah dugaan korupsi pengadaan pesawat.

Selain dugaan kasus korupsi, Garuda sebenarnya masih punya masalah lain. Salah satunya, kinerja keuangan yang tidak baik.

Berdasarkan laporan keuangan interim yang tidak diaduit di situs perusahaan seperti dikutip Rabu (12/1/2022) Garuda menderita kerugian US$ 1,66 miliar atau sekitar Rp 23,57 triliun (asumsi kurs Rp 14.200) hingga September 2021. Rugi ini naik dibanding periode yang sama tahun sebelumnya US$ 1,07 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pendapatan dan penjualan hingga September 2021 sebanyak US$ 939,02 juta. Pendapatan ini turun dibanding periode yang sama tahun 2020 sebesar US$ 1,13 miliar.

Jumlah aset Garuda tercatat US$ 9,42 miliar. Aset ini juga turun dari sebelumnya US$ 10,78 miliar.

ADVERTISEMENT

Sementara, liabilitas perusahaan jumlahnya US$ 13,02 miliar atau naik dari sebelumnya US$ 12,73 miliar. Liabilitas tersebut terdiri dari liabilitas jangka pendek US$ 5,28 miliar dan jangka panjang US$ 7,73 miliar.

Selanjutnya, jumlah ekuitas atau modal Garuda tercatat minus US$ 3,60 miliar. Ekuitas ini turun banyak dibanding periode yang sama tahun sebelumnya minus US$ 1,94 miliar.

Baca halaman berikutnya

Sebelumnya, Menteri Erick Thohir menyerahkan bukti-bukti terkait dugaan korupsi Garuda ke Kejaksaan Agung (Kejagung). Dugaan korupsi ini terkait pengadaan pesawat ATR 72-600 di PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA).

Usai memberikan laporan bukti, Erick mengungkapkan memang ada indikasi korupsi dalam pengadaan pesawat Garuda Indonesia dengan jenis yang berbeda-beda.

"Tapi secara data memang dalam proses pengadaan pesawatnya, leasing-nya ada indikasi korupsi dengan merek berbeda-beda. Khususnya hari ini ATR 72-600," tuturnya di Kejagung, Selasa (11/1).

Erick mengatakan, pihaknya memberikan bukti-bukti hasil audit investigasi Garuda Indonesia. Dengan begitu dia menjamin apa yang dilaporkan bukan sekadar tuduhan belaka. "Bukan tuduhan, tapi ada fakta yang diberikan," tegasnya.



Simak Video "Video: Mengulik Kecanggihan Fitur Find My yang Dipakai Penumpang Garuda Lacak iPhone"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads