Jakarta -
Kalangan buruh dan pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia hari ini bertemu membahas sektor ketenagakerjaan. Pertemuan digelar tampak cair dan hangat.
"Pada hari ini dalam diskusi tadi makan siang kita di warung kopi ngobrol-ngobrol secara santai. Kita ingin kebhinnekaan, Bhinneka Tunggal Ika, perbedaan itu sesuatu kekuatan. Kita sepakat yang kita perjuangkan merah putih, yang terbaik untuk Indonesia," kata Ketua Kadin Indonesia Arsjad Rasjid di RM Batik Kuring, SCBD, Jakarta Selatan, Kamis (13/1/2022).
Kedua pihak sepakat untuk membentuk kelompok kerja (pokja) guna mendiskusikan isu-isu kesejahteraan buruh lebih mendalam. Pertemuan kedua pihak disebut akan lebih sering ke depannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita sepakat membuat rumah tenaga kerja untuk berdiskusi mengenai kesejahteraan yang akhirnya nanti juga kita akan bicara mengenai roadmap ke depannya untuk Indonesia," tuturnya.
Arsjad menjelaskan salah satu contoh konkret dari pertemuan ini adalah tentang vokasi. Dalam hal ini bagaimana caranya meningkatkan keahlian bagi pekerja atau buruh di era teknologi.
"Dengan adanya teknologi, semua skill yang baru. Dengan adanya revolusi industri 4.0, kita harus beradaptasi," tuturnya.
Tumben Banget Pengusaha Ngopi Bareng Buruh, Ada Angin Apa Nih? Foto: Anisa Indraini/detikcom |
Buruh bisa punya penghasilan tambahan. Berlanjut ke halaman berikutnya.
Dilatih Jadi Pengusaha
Pembahasan kedua adalah soal second income. Dengan adanya pokja ini, ke depannya Kadin akan melakukan mentoring untuk para rumah tangga agar bisa jadi pengusaha untuk menambah pendapatan pasangannya sebagai pekerja.
"Setiap rumah tangga itu misalnya suaminya bekerja, istrinya mungkin bisa jadi UMKM, kita bisa jadi mentoring. Atau kalau istrinya kerja, suaminya bisa jadi pengusaha di sini mentoring penting karena pengusaha bukan dari besar, tapi dari kecil," imbuhnya.
Pembahasan soal upah minimum pekerja (UMP) tidak luput dari topik pertemuan hari ini. Momen ini jarang terjadi karena biasanya baik pengusaha maupun buruh kerap menyinggung dalam berbagai kepentingan.
"Ini sejarah baru pertama kali dilakukan kami terima kasih kepada Kadin yang sudah membuka ruang dialog. Jika biasanya kami turun ke jalan, kali ini bisa berdialog. Bukan hanya membahas soal UMP, tapi lebih dari itu yaitu kesejahteraan buruh," kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani.
Dalam kesempatan ini, dari perwakilan buruh hadir masing-masing ketua KSPSI, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI), dan Konfederasi Serikat Pekerja Nasional (KSPN).