Kolaborasi dan sinergi dunia usaha dan pemerintah dalam ekosistem ekspor UMKM dan produk halal meningkatkan optimisme Indonesia menjadi pusat industri halal dunia pada 2024.
Para pelaku usaha yang tergabung dalam Asosiasi Platform Digital Expor (PD Expor) sudah memiliki ekosistem pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) halal secara terintegrasi berbasis digital, yang perlu mendapatkan dukungan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya.
"Di tengah pandemi Covid-19, platform digital menjadi solusi dan mendorong peningkatan ekspor UMKM dan produk halal," ungkap Ketua Umum PD Expor, Hadi Lee, ditulis Sabtu (15/1/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini ada 25 platform digital yang tergabung dalam PD Ekspor. Asosiasi ini juga menggandeng Kadin Indonesia, HIPMI, dan pemangku kepentingan lainnya.
Global Halal Hub adalah ekosistem UMKM Halal yang dibina Staf Khusus Wapres Bidang Ekonomi dan Keuangan untuk mendukung refocusing Wakil Presiden di bidang pengembangan industri halal dan ekonomi syariah. "Kami memetakan dan membahas masalah-masalah ekspor UMKM halal dan kami koordinasikan dengan instansi terkait untuk solusinya," ungkap Lukmanul Hakim.
Tim Stafsus Wapres Bidang Ekonomi Keuangan melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) secara hybrid untuk mendorong produk halal yang dihadiri Menko Perekonimian, Menteri Koperasi dan UMKM, Menteri Perindustrian, dan Menteri Perdagangan serta sejumlah pejabat dari berbagai kementerian. Hasil dari FGD ini mememperkuat ekosistem Global Halal Hub.
Staf Khusus Wapres Bambang Widianto mengapresiasi para pelaku usaha platform digital yang sudah membangun ekosistem ekspor UMKM halal. "Potensi Indonesia menjadi pusat halal dunia sangat besar," ungkapnya.
Bambang menyatakan, mengembangkan produk halal Indonesia tidak mulai dari nol. "Sehari-hari kita produknya halal, hanya perlu sertifikasi dan kodifikasi saat ekspor," tutur Bambang Widianto.