Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan menerapkan tarif berbayar pada program Teman Bus yang kini masih gratis. Berapa tarifnya?
Direktur Angkutan Jalan Ditjen Hubdat Kemenhub, Suharto menjelaskan bahwa tarif angkutan massal berbasis jalan dengan skema pembelian layanan (buy the service/BTS) itu akan berbeda di masing-masing daerah.
"Terkait masalah tarif saat ini masih berproses karena tarif ini nantinya akan kita tentukan menggunakan sistem tarif volatil, sehingga nantinya antara masing-masing daerah dengan daerah lain itu bisa saja terjadi terhadap nilai tarif yang berbeda," katanya dalam konferensi pers virtual, Sabtu (15/1/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rumusan yang diusulkan oleh Ditjen Hubdat kepada Kementerian Keuangan adalah tarif volatil. Nantinya ada beberapa parameter penetapan besaran tarif dengan mempertimbangkan kearifan lokal tiap daerah dan lain sebagainya. Dengan demikian bisa terjadi perbedaan tarif bus.
Namun pihaknya sudah membuat simulasi tarif sehingga diperoleh tarif rata-rata untuk pelajar Rp 2.000 dan masyarakat umum Rp 3.500.
"Simulasi awal untuk tarif ini memang untuk pelajar ini rata-rata adalah Rp 2.000, untuk orang umum atau masyarakat umum rata-rata Rp 3.500. Tapi tentunya ini nilai rata-rata. Tentunya tidak menutup kemungkinan karena saat ini masih berproses, karena kalau kami memasukkan tingkat kemahalan harga bisa saja nanti tarif yang ada di Purwokerto atau Banyumas beda dengan tarif yang ada di Makassar. Ini karena ada perbedaan nilai tadi," jelas Suharto.
Pihaknya sudah mempersiapkan perangkat pendukung tiket nontunai (cashless), misalnya adalah mesin untuk mengisi ulang saldo yang nantinya digunakan sebagai alat pembayaran tiket pada Februari. Dengan demikian mulai bulan depan ada kemungkinan Teman Bus tak lagi gratis.
"Seandainya dalam waktu dekat bulan Februari ini sudah berbayar maka kami akan memperbanyak alat top up dan sebagainya, kami akan bekerja sama dengan pihak perbankan untuk nantinya bisa memberikan alat-alat untuk tapcash ini," tambah Suharto.
(toy/ara)