Viral di media sosial Amerika Serikat (AS), masyarakat mengeluhkan rak-rak di supermarket besar, kosong. Mereka mengaku kehabisan pasta, daging, tisu, alat kebersihan rumah, hingga bahan makanan lainnya.
Kekosongan itu terjadi di Walmart, toko Meijer di Indianapolis, Publix in Palm Beach, Florida hingga Costco. Wakil presiden komunikasi dan penelitian di Asosiasi Merek Konsumen, Katie Denis mengatakan situasi ini diperkirakan akan berlangsung sampai beberapa minggu ke depan.
Mengutip dari Reuters, Selasa (18/1/2022), krisis pangan ini terjadi karena beberapa hal. Pertama, di beberapa wilayah pertanian penghasil bahan pangan mengalami kerusakan. Kedua, tarif pengiriman yang tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
CEO dari perusahaan pertanian Owyhee Produce, Shay Myers mengaku telah menunda pengiriman bawang hingga buah-buahan ke distributor ritel sampai biaya pengiriman turun.
Lebih lanjut, Myers mengatakan gangguan transportasi sudah terjadi dalam tiga minggu terakhir. Selain biaya yang tinggi, supplier bahan makanan ini juga kekurangan supir truk.
"Kami biasanya akan mengirimkan, Pantai Timur ke Pantai Barat kami biasa mengirim dengan harga sekitar US$ 7.000. Hari ini berkisar antara US$ 18.000 dan US$ 22.000," ucapnya.
Kekurangan bahan pangan ini juga disebabkan karena minimnya pekerja. Jadi, operasi toko-toko kelontong dan supermarket juga hanya 50%.
"Industri barang dalam kemasan konsumen kehilangan sekitar 120.000 pekerja dan hanya 1.500 pekerjaan yang ditambahkan bulan lalu," kata National Grocers Association
Saat ini kapasitas pangan di AS sudah menurun 12% dari untuk stok makanan, minuman, pembersih rumah tangga, dan produk kebersihan pribadi. Kemudian, produk makanan stoknya menurun mencapai 15%.
Lihat juga video 'Gegara Omicron, Supermarket di AS Kekurangan Stok Pasokan':