Presiden Joko Widodo (Jokowi) percaya diri bahwa Indonesia bakal menjadi pemimpin dalam perdagangan karbon dunia. Bahkan diyakini Indonesia mampu mengalahkan Peru, Kenya dan Brasil.
Peru, Kenya dan Brasil adalah negara yang memiliki hutan tropis di dunia bersama dengan Indonesia.
"Indonesia berpotensi menjadi global market leader dalam skema perdagangan karbon dunia, bahkan diprediksi mampu mengalahkan potensi perdagangan karbon di Peru, Kenya, dan Brasil sebagai sesama negara yang memiliki luasan hutan tropis terbesar di dunia," kata Jokowi saat menghadiri World Economic Forum secara virtual, Kamis (20/1/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun menjamin bahwa harga karbon di Indonesia berdaya saing dan kompetitif di antara negara-negara lain yang memperdagangkan karbon.
"Pembentukan harga karbon di Indonesia juga relatif bersaing, kompetitif dibandingkan negara pionir perdagangan karbon lainnya di dunia seperti Brasil, Peru, dan India," sebutnya.
Indonesia, lanjut Jokowi memiliki beberapa proyek percontohan, di mana Indonesia memperoleh persetujuan pendanaan untuk proposal REDD+ (Pengurangan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan) dengan skema Results-Based Payment (RBP).
Jokowi mengatakan Indonesia juga telah mendapatkan komitmen Forest Carbon Partnership Facility (FCPF) dan BioCarbon Fund.
"Indonesia telah memiliki beberapa proyek percontohan seperti REDD+ dengan skema Results-Based Payment seperti Green Climate Fund, kemudian Forest Carbon Partnership Facility, dan juga BioCarbon Fund dengan total nilai komitmen sekitar US$ 273,8 juta," tambahnya.
(fdl/fdl)